Ini Harga Daging Sapi Terbaru Dampak Merebaknya Wabah PMK

Harga daging di Pasar Indrasari bakal naik pekan depan.
BAKAL NAIK: Harga daging di Pasar Indrasari bakal naik pekan depan. (RINDUWAN/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN, RadarSampit.com – Harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, mengalami kenaikan akibat dampak ditutupnya lalu lintas sapi dan dampak mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK). Ditemukannya gejala penyakit mulut dan kuku di Kotawaringin Barat dapat mempengaruhi penurunan suplai daging sapi ke sejumlah pedagang.

Kepala Dinas Kesehatan Hewan Kabupaten Kobar Rosehan Pribadi melalui Kabid Pembibitan dan Produksi Risanti mengatakan, saat ini populasi sapi di Kabupaten Kotawaringin sebanyak 20 ribu ekor.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

“Namun puluhan ribu ekor sapi tersebut adalah populasi untuk pengembangan, bukan untuk daging konsumsi,” ujarnya.

Sementara itu untuk konsumsi daging sapi di Kotawaringin Barat mencapai lebih dari 1 ton lebih atau setara dengan 15 ekor sapi dengan perhitungan per ekornya bobotnya mencapai 150 kilogram.

Kebutuhan daging sapi tersebut dapat tercukupi melalui para pemilik sapi potong yang rutin mendatangkan sapi dari Pulau Jawa, dan dipotong di rumah pemotongan hewan maupun di tempat penjagalan.

Baca Juga :  Raja Seberang Gelar Festival Keriang Keriut

“Beberapa waktu lalu dari pihak penjagalan sudah meminta adanya kenaikan harga sapi, dan oleh asosiasi dinaikan karena dampak dari penyakit PMK dan distopnya sumber asal sapi dari Jawa Timur,” ujarnya.

Berdasarkan kesepakatan asosiasi ditetapkan harga daging perkilogramnya Rp145 ribu, daging rawon Rp135 ribu, tulang Rp125 ribu, hati Rp 125 ribu.

Selain itu harga paru per kilogram Rp100 ribu, babat Rp100 ribu per kilogram dan urat Rp 80 ribu per kilogram.

“Harga per kilogram daging sapi yang semula ditetapkan oleh asosiasi sebesar Rp125 ribu naik menjadi Rp145 ribu per kilogram sejak 1 Mei 2022 lalu,” pungkasnya. (tyo/yit)



Pos terkait