Jadwal Belajar Kian Padat, Bekali Santri Terjun ke Masyarakat

Melihat Aktivitas Pondok Pesantren selama Ramadan (1)

Ratusan santri di Pondok Pesantren Enterpreneur Dar Al-raudhah (DARA) Pangkalan Bun
IBADAH: Kegiatan santri di Pondok Pesantren Enterpreneur DARA Pangkalan Bun diisi dengan mengaji di sela istirahat siang, beberapa waktu lalu. (RINDUWAN/RADAR SAMPIT)

Ratusan santri di Pondok Pesantren Enterpreneur Dar Al-raudhah (DARA) Pangkalan Bun, menjalankan ativitasnya tanpa beban meski jadwal belajarnya sangat padat selama bulan suci Ramadan.

RINDUWAN, Pangkalan Bun 

Bacaan Lainnya

Waktu menunjukkan pukul 11.15 WIB. Suasana Ponpes Enterpreneur DARA Pangkalan Bun tampak biasa saja dari depan. Pintu gerbang yang dibuat dari besi dijaga tiga santri laki-laki yang memonitor setiap tamu maupun para santri dan dewan guru.

Kedatangan Radar Sampit disambut hangat santri yang berjaga di pintu gerbang. Setelah bertanya maksud dan tujuan wartawan, santri itu kemudian mengantarkan pada seorang dewan guru; Reza.

Reza menuturkan, Ponpes Enterpreneur DARA Pangkalan Bun tidak hanya mengakomodir santri yang mondok saja. Namun, ada juga dari sekolah formal, yakni SMP Dar Al – Raudhah, SMK Dar Al – Raudhah, dan Madrasatul Quran (MQ) Dar Al-Raudhah.

”Jadi, dari pagi hingga sore, para santri menempuh pendidikan formal, baik itu di SMP, SMK, dan MQ,” kata Reza.

Baca Juga :  Bangun Masjid Jami Noor Agung, Pendiri Rela Dihukum Kolonial Belanda

Reza menjelaskan, bahwa dalam kesehariannya, para santri memang menjalankan aktivitas seperti biasa, yakni sekolah formal dan pondok. Dari pukul 07.30 WIB – 15.00 WIB, belajar di sekolah. Setelah itu belajar sistem di pondok.

Perbincangan dengan Reza terhenti ketika terdengar suara azan Zuhur. Para santri bergegas menuju masjid di ponpes tersebut. Pintu masuk masjid itu dibagi dua, yakni bagian kanan untuk santri laki-laki dan kiri untuk putri. Semuanya membawa perlengkapan salat masing-masing.

Para santri memenuhi masjid yang cukup besar itu. Meski proses pembangunannya belum selesai, mampu menampung ratusan santri. Letaknya berada di sebelah kanan pondok pesantren. Suasananya nyaman dan terasa sejuk. Dinding masjid yang terdapat banyak lubang, membuat sirkulasi udara mengalir lancar.

Usai salat, para santri tak langsung meninggalkan masjid. Mereka langsung mengaji dan membacakan hafalan yang telah dipelajari. Hal ini menjadi hal yang lumrah dan dilakukan setiap hari.

Hingga akhirnya hujan lebat melanda dan semua aktivitas para santri kembali pada aktivitas masing-masing, baik itu SMP, SMK, dan MQ.



Pos terkait