Juni Kian Dekat, Segera Jemput Kepastian Porprov Kalteng di Sampit

”Kalau Bisa Jangan Akhir Juli!”

ilustrasi porprov
Ilustrasi Porprov.

”Kalau bisa jangan akhir Juli, karena jadwal Pra PON pada Juli itu sudah padat. Kami sudah berkoordinasi dengan KONI pusat terkait jadwal Pra PON tersebut,” kata Ahyar.

Bupati Kotim Halikinnor sebelumnya juga mengharapkan Porprov tetap dilaksanakan, karena pihaknya telah menyiapkan berbagai hal untuk suksesi kegiatan tersebut. Dia enggan berspekulasi lebih jauh kemungkinan pesta olahraga tingkat provinsi itu bakal dibatalkan atau ditunda.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Pemkab Kotim sebelumnya telah menggelontorkan anggaran miliaran rupiah untuk persiapan Porprov. Untuk pembenahan Stadion 29 November Sampit saya, misalnya, menelan anggaran Rp2.781.545.000 dari APBD Kotim.

Selain Kotim, daerah lain juga total menyiapkan atletnya untuk mengikuti ajang Porprov Kalteng. KONI Kobar, misalnya, meminta tambahan anggaran sekitar Rp3,5 miliar guna mengikuti event tersebut. Anggaran yang dialokasikan sebelumnya sebesar Rp2 miliar dinilai masih kecil.

Wakil Ketua I DPRD Kobar Mulyadin menyampaikan bahwa, dalam keberangkatan kontingen Kobar ke Porprov di Sampit Kabupaten Kotim jangan hanya sebagai penggembira saja. Namun harus ada target raihan medali dan minimal berada di lima besar.

Baca Juga :  Polisi Terus Pantau Arus Lalin di Kasongan-Sampit

Terganggunya persiapan Porprov Kalteng disinyalir tak lepas dari konflik di tubuh KONI Kalteng sejak mundurnya Edy Raya Samsuri dari Ketua KONI. Pucuk kepemimpinan organisasi itu jadi kursi panas. Plt Ketua yang dijabat Sancho diprotes keras kubu Wakil Ketua Umum II Bidang Bina Prestasi KONI Kalteng Marcos Sebastian Tuwan.

Rapat pleno yang digelar di Aula Kantor KONI pada 24 Februari lalu, belum bisa membuat dua kubu berdamai. Kubu Marcos Tuwan menolak Christian Sancho sebagai Plt Ketua Umum. Marcos menegaskan, dalam forum pleno tersebut tidak ada penetapan Plt Ketua Umum KONI Kalteng. Yang ada, menurutnya, Sancho menyatakan dirinya sendiri sebagai Plt Ketua, bukan berdasarkan keputusan rapat pleno.

Konflik tersebut masih berlanjut meski telah digelar pertemuan antara pengurus KONI Kalteng dengan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran 7 Maret lalu. Pertemuan itu hanya dihadiri Marcos Tuwan, sementara Sancho yang menjadi rivalnya dalam perebutan Plt Ketua Umum KONI tak hadir, karena saat itu berada di Jakarta.



Pos terkait