KBI Kalteng Bantu Korban Banjir

KBI Kalteng Bantu Korban Banjir
DISTRUBUSI BANTUAN: Penyaluran bantuan kepada korban terdampak banjir di salah satu dapur umum di Kota Palangka Raya, Sabtu (20/11).

SAMPIT – Keluarga Budhayana Indonesia (KBI) Kalimantan Tengah menyalurkan bantuan kepada korban banjir yang melanda wilayah Kalimantan Tengah, Sabtu (20/11). Penyaluran bantuan berupa bahan makan itu dilakukan di lima dapur umum di Kota Palangka Raya yang tersebar di Kelurahan Marang, Kelurahan Sei. Gohong, Kelurahan Tumbang Tahai, Kelurahan Tangkiling dan Kelurahan Batarung.

Ketua Manjelis Buddhayana Indonesia (MBI) Kalteng yang juga pengawas posko KBI Kalteng peduli banjir Bambang Siswanto mengatakan pendistribusian bantuan disalurkan langsung ke lima dapur umum untuk korban banjir di Palangka Raya. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan korban yang terdampak bencana banjir.

“Kita sudah bentuk tim peduli bencan banjir di Kalteng. Kemarin (Sabtu, red) kita distribusikan di wilayah Palangka Raya. Rencana hari Minggu kita ke wilayah yang terdampak banjir di Kabupaten Katingan,” ungkap Bambang.

Bambang mengatakan banjir besar yang melanda sebagian wilayah Kateng untuk yang kedua kalinya tahun ini perlu mendapat perhatian semua pihak. Banyaknya korban yang terdampak dan perlunya penanganan segera, pihaknya tergerak untuk ikut membantu. Salah satunya dengan penyaluran bahan makan secara langsung ke dapur umum di wilayah terdampak banjir.

Baca Juga :  BPJS Ketenagakerjaan Sampit Salurkan Santunan Kematian untuk Tiga Pegawai Non ASN

“Kami berharap bantuan ini bisa mengurangi beban warga yang terdampak banjir. Ini juga sebagai bentuk kepedulian kami kepada sesama yang sedang dilanda musibah,” ucap Bambang.

Sebelumnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Emi Abriyani mengatakan, berdasarkan pemantauan di lapangan selalu ada kenaikan debit air hingga setinggi 30 cm. Sudah menggenangi wilayah 17 kelurahan

”Dampak luapan air sudah 17 kelurahan terdampak, hampir 9.907 jiwa terdampak. Sudah ada rumah terendam, meskipun kegiatan dan aktivitas masih bisa berlangsung,” ujarnya.

Ia menambahkan, ada beberapa lokasi yang tidak bisa dilalui melalui jalur darat, seperti di kelurahan petuk katimpun yang terputus dan masyarakat hanya beraktivitas menggunakan perahu menuju ke Petuk katimpun Ujung.”Intinya masyarakat diminta untuk waspada dan mengutamakan keselamatan.”pungkasnya. (ton)



Pos terkait