Kembalikan Format Debat Capres-Cawapres Sesuai UU

Untuk Akhiri Polemik dan Prasangka

pilpres ilustrasi
ilustrasi pilpres

Bagi Gibran sendiri, apapun format yang disepakati tidak masalah. Dirinya akan mengikuti debat sesuai aturan yang disusun KPU. “Saya juga nggak tahu updatenya di sana seperti apa, kita ngikut aja kok ya,” imbuhnya.

Walikota Solo itu menambahkan, pihaknya sudah siap mengikuti debat. Sejauh ini persiapan sudah dilakukan, termasuk dengan mendengarkan masukan dari para ahli.

Bacaan Lainnya

 

Kubu Prabowo – Anies Saling Tuding

 

Sementara itu, Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran Dradjad Wibowo menyebut usulan agar capres dan cawapres hadir di setiap sesi merupakan usulan pihak Anies – Muhaimin. Pendapat itu dia sampaikan berdasarkan cacatan notulensi timnya saat menghadiri rapat di Kantor KPU RI pada 29 November 2023.

Dalam kesempatan itu, tim AMIN yang mendapat kesempatan memberi masukan lebih dulu menyampaikan ide itu. “Salah satunya berbunyi kira-kira sebagai berikut ‘Agar dalam setiap sesi debat, Capres dan Cawapres hadir bersama, pembagian waktu / porsi berbicara silakan diatur oleh KPU’,” ujarnya, kemarin.

Baca Juga :  Perjuangan Palsu Mafia Tanah, Raup Cuan Rp2 Miliar

Berangkat dari ide tersebut, lantas perwakilan tim Prabowo – Gibran yang menyampaikan masukan setelahnya memberikan tanggapan. “Ketika perwakilan Prabowo-Gibran mendapat giliran berbicara, pak Burhan menyampaikan beberapa masukan usulan. Salah satunya adalah menyetujui usulan dari perwakilan Anies-Muhaimin,” imbuhnya.

Oleh karenanya, Djadjat menegaskan, wacana soal perubahan format debat bukan berdasarkan intervensi Presiden Jokowi maupun pihak Prabowo-Gibran. Ide itu muncul dari pembicaraan di rapat. “Paslon kami pak Prabowo dan mas Gibran siap dengan format debat apa pun yang diputuskan oleh KPU,” tegasnya.

Sementara itu, Co-Captain Timnas Amin Nihayatul Wafiroh memiliki versi berbeda. Dia menceritakan kembali perihal diskusi awal mengenai format debat capres-cawapres yang digelar KPU pada 29 November lalu. Nihayatul yang mewakili Timnas Amin dalam diskusi itu menyebut awalnya tim pasangan Prabowo-Gibran mengusulkan agar format debat hanya berupa pemaparan dan pendalaman dokumen visi-misi saja.



Pos terkait