Kemendag Dalami Penyebab Harga Bahan Pokok Naik

pedagang beras
HARGA NAIK: Harga beras di Sampit ikut mengalami kenaikan yang terjadi secara nasional. (DOK.HENY/RADAR SAMPIT)

Kemudian, untuk komoditas cabai besar, produksi utamanya berasal dari Kabupaten Sleman sebanyak 17.028 ton, Garut sebanyak 9.466 ton, dan Bandung sebanyak 3.795 ton. Karenanya, Direktorat Jenderal Hortikultura optimis pasokan cabai untuk tahun 2024 bakal tercukupi dan pasokan aman menjelang Hari Besar Keagamaan Negara (HBKN) kali ini.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan Andi Muhammad Idil Fitri mengungkapkan, pihaknya bersama dengan petani champion memastikan telah mengamankan pasokan cabai, khususnya menjelang bulan Ramadan.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, dengan kondisi pertanaman cabai mulai banyak di wilayah sentra, masyarakat tidak perlu khawatir tentang ketersediaan cabai. ”Karena banyak petani yang sudah mulai menanam cabai, tentunya kebutuhan cabai di masa Ramadhan dan Idul Fitri kita prediksikan aman. Kami juga memiliki champion cabai yang selalu siap siaga dengan stok di lapangan dan tentunya siap terlibat aktif untuk penanganan stok cabai,” tuturnya.

Baca Juga :  Ini Penyebab Rice Milling Plant Akhirnya Dibangun di Kotim

Meski begitu, pihaknya tetap menyiapkan sejumlah langkah antisipasi menghadapi kenaikan harga yang biasa terjadi jelang Ramadan dan Idul Fitri. Salah satunya, melalui kebijakan pengamanan buffer stok atau penggunaan skema dengan tujuan untuk menstabilkan harga di pasar yang fluktuatif.

”Pengamanan buffer stock dilakukan melalui pengamanan panen di sentra produksi melalui skema kemitraan dengan petani champion,” ujarnya.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Malang Heri Suntoro menambahkan, saat ini hasil panen cabai di Malang berasal dari berbagai kecamatan yang menjadi sentra produksi. Seperti Kecamatan Dampit, Poncokusumo, Tumpang, Karangploso, dan Pujon seluas 5.784 hektar.

Selain itu, terdapat pula pertanaman cabai usia dua bulan yang ditanam pada Desember 2023 sampai dengan Februari 2024 seluas 3.408 hektare yang berada di Kecamatan Poncokusumo, Wajak, Tumpang, Karangploso, Pujon, Ngantang, dan Dampit. ”Ini untuk pengamanan masa Ramadan dan Idul Fitri,” katanya.

Diakuinya, meski kondisi pertanaman cabai rawit tidak maksimal terkena imbas El Nino serta serangan thrips dan virus kuning, namun hasil produksi cabai di Malang masih cukup melimpah. Sehingga bisa memenuhi permintaan pasar lokal serta dikirim juga ke Pasar Induk Pare.



Pos terkait