Kena Hipnotis, Perhiasan Pedagang Pakaian di Kolam Raib

ilustrasi hipnotis
Ilustrasi (jawapos.com)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Baru saja beraksi di turunan Lapangan Tarmili, Kelurahan Raja, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, dengan korbannya seorang nenek-nenek, pelaku hipnotis (gendam) kembali beraksi di Kecamatan Kotawaringin Lama, Selasa (5/12/2023).

Kali ini korbannya merupakan warga RT 10, Kelurahan Mendawai, bernama Surya Ningsih yang sedang berjualan pakaian keliling di Kotawaringin Hulu, Kecamatan Kotawaringin Lama. Korban mengalami kerugian kehilangan perhiasan berupa gelang dan kalung seharga puluhan juta rupiah.

Bacaan Lainnya

Pengakuan para korbannya, pelaku yang berjumlah beberapa orang tersebut dalam beraksi menggunakan mobil berwarna putih dan berpakaian gamis. Ciri-ciri tersebut sama dengan pelaku-pelaku lainnya yang sudah menjadi korban, termasuk korbannya di Pangkalan Lada dan Pangkalan Banteng dengan nilai kerugian puluhan juta rupiah.

Chandra yang merupakan putra korban menceritakan, sebelum didatangi oleh pelaku, ibunya sedang berjualan pakaian keliling berjalan kaki di Kelurahan Kotawaringin Hulu, Kecamatan Kotawaringin Lama, tiba-tiba ada mobil yang berhenti dan ada satu orang yang turun dengan berpakaian gamis menanyakan alamat.

Baca Juga :  Di Daerah Ini Tiket Pangkalan Bun-Jakarta Jadi Rebutan

“Ibu saya kemudian diminta untuk masuk mobil dengan alasan alamat yang mau ditanyakan ada dalam mobil, dan orang tersebut kemudian menawarkan pelaris dan memberikan bacaan doa-doa,” ungkapnya, Rabu (6/12/2023).

Kemudian ibunya disuruh melepaskan gelang dan kalung yang dikenakan, kemudian perhiasan tersebut dibungkus kain putih dan diminta kain putih tersebut baru boleh dibuka sesampai ada di rumah, namun ketika sampai dirumah bungkusan tersebut ia buka dan perhiasan sudah tidak ada lagi.

Ibunya baru sadar menjadi korban hipnotis oleh tiga orang pelaku yang mengenakan jubah (gamis) berwarna hitam dan gamis warna putih yang dikenakan pelaku setelah sampai di rumah. “Untuk kalung dan gelang bila dirupiahkan nilainya mencapai lima puluh juta rupiah (Rp50 juta),” imbuhnya.

Ia menduga saat ini pelaku sedang mengincar korbannya ke arah Balai Riam, atau ke arah Sukamara bahkan sampai Lamandau karena satu ruas jalan. (tyo/yit)



Pos terkait