Ketika Ekskavator Amfibi Menormalisasi Sungai di Sampit

Diceburkan Dulu Semalaman, Harus Hati-Hati saat Mengoperasikan

normalisasi sungai
DIFUNGSIKAN:  Operator mengoperasikan ekskavator amfibi di Sungai Kali Baru untuk membersihkan endapan lumpur dan gulma di saluran drainase, Selasa (26/9/2023). (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

”Pengadaan ekskavator amfibi sudah saya rencanakan sejak lama, karena di awal saya menjabat saat itu pandemi Covid-19, masih terkendala anggaran, sehingga pengadaan alat berat bertahap dianggarkan untuk semua kecamatan dan alhamdulillah tahun ini ekskavator amfibi yang sudah lama diidam-idamkan sudah datang dan didemonstrasikan di Sei Pemuatan,” kata Halikinnor.

Keberadaan alat berat itu sangat diperlukan dalam proses pekerjaan normalisasi pengerukan anak sungai. ”Pemerintah bisa saja menganggarkan untuk normalisasi, tetapi selalu terhambat adanya bangunan di bantaran sungai, sehingga ketika air pasang dan hujan deras, air lambat turun dan menyebabkan genangan banjir,” katanya.

Bacaan Lainnya

Halikinnor berharap alat tersebut dapat memaksimalkan pekerjaan Dinas PUPRPRKP Kotim menormalisasi anak sungai di wilayah Kota Sampit dan sekitarnya.

”Alat ini dipesannya lama, dimodifikasi khusus. Dengan adanya alat berat ini, pembersihan pengerukan muara sungai dapat dilakukan dengan mudah, karena alat ini multifungsi. Bisa digunakan di darat dan air. Anak sungai hingga muara yang mengalami pendangkalan bisa dikeruk menggunakan ekskavator amfibi, sehingga saluran air mengalir lancar. Mudahan alat ini awet dan tahan lama dan bisa memberikan manfaat yang besar, karena saya ingin Kotim ini bebas banjir, terang, dan bersih dari sampah,” ujar Halikin.

Baca Juga :  Motor Karyawan Hotel Dicuri, Aksi Pelaku Terekam CCTV

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PUPRPRKP Kotim Kaspulzen Heriyanto mengatakan, ekskavator amfibi dianggarkan dalam APBD 2023. Alat berat senilai Rp5,3 miliar itu dipesan melalui e-katalog pada Februari 2023.

Ekskavator amfibi type Al 02-08SHL dengan nama brand Sumitomo asal Jepang ini dimodifikasi atau dirakit PT Amphibious Indonesia Wijaya menggunakan mesin Yanmar 4TNV98-Z sistem knock down, side pontoon dan spud yang dapat dilepas pasang, sehingga memudahkan mobilisasi.

Alat berat berbobot delapan ton itu dilengkapi adjustable gauge of pontoon. Lebar dari undercarriage bisa bertambah dan berkurang sesuai keinginan operator, sehingga memudahkan pekerjaan di segala medan.



Pos terkait