Ketika Ekskavator Amfibi Menormalisasi Sungai di Sampit

Diceburkan Dulu Semalaman, Harus Hati-Hati saat Mengoperasikan

normalisasi sungai
DIFUNGSIKAN:  Operator mengoperasikan ekskavator amfibi di Sungai Kali Baru untuk membersihkan endapan lumpur dan gulma di saluran drainase, Selasa (26/9/2023). (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (PUPRPRKP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali mengoperasionalkan ekskavator amfibi. Alat berat itu menormalisasi drainase di sepanjang Sungai Kalibaru hingga Sungai Baamang.

HENY, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Normalisasi drainase dimulai dari Sungai Kalibaru di Jalan Menteng, ujung belakang Citimal hingga Sungai Baamang. Ekskavator amfibi diceburkan lebih dulu pada Senin (25/9). Setelah semalaman di air, alat berat senilai Rp5,3 miliar itu mulai bekerja Selasa (26/9).

”Kami menceburkan dulu ekskavator amfibi ke sungai. Rencana normalisasi menggunakan alat berat ini sudah dari beberapa minggu lalu. Namun, karena ekskavator ini baru dan cara penggunaannya dual fungsi, jadi kami di lapangan juga harus berhati-hati,” kata Pengawas Teknis Pemeliharaan Jalan Dinas PUPRKP Kotim Suhardiyono, Selasa (26/9/2023).

Normalisasi drainase dilakukan untuk membersihkan endapan lumpur dan gulma yang menutupi sungai yang dikhawatirkan menghambat aliran air ketika hujan deras. ”Musim kemarau saat yang tepat untuk normalisasi. Jadi, ketika musim hujan nanti diharapkan saluran air lancar tanpa hambatan rerumputan yang mengganggu,” katanya.

Baca Juga :  Batik Air Buka Rute Pangkalan Bun-Jakarta 

Untuk normalisasi kemarin, pekerjaan ditangani sekitar 70 meter. ”Saya belum bisa mengestimasikan normalisasi selesai kapan, karena sungai yang dinormalisasi cukup panjang. Sampai tembus ke dekat drainase di dekat Bengkel Dwi Jaya Otomotif sampai dekat Puskesmas Baamang II Jalan Tjilik Riwut, sehingga pekerjaan dikerjakan bertahap,” katanya.

Ekskavator amfibi mulai dioperasikan perdana di Sungai Pemuatan Jalan Usman Harun pada 30 Juni lalu. Sebelum didemonstrasikan, alat berat itu dibacakan doa oleh ustaz agar pemakaiannya berfungsi dengan baik, awet, dan tahan lama, serta memberikan manfaat besar untuk mempercepat proses normalisasi atau pengerukan anak sungai.

Bupati Kotim Halikinnor sudah lama merencanakan pengadaan alat berat yang bisa digunakan di air dan darat. Rencana itu akhirnya dapat diwujudkan Pemkab Kotim tahun ini.



Pos terkait