Ketika Narapidana Temukan Islam di Balik Jeruji Besi Penjara 

Jalan Hidayah di Acara Tabligh Akbar

napi lapas kapuas
MASUK ISLAM: Dituntun Tuan Guru Syekh Abdurrahman, salah satu narapidana Rutan Kelas IIB Kuala Kapuas, mengucapkan syahadat. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

Garis takdir DS berubah setelah ia mendekam di dalam penjara. Pria berusia 37 tahun itu meneguhkan hati untuk memeluk agama Islam.

ALEXANDER, Kuala Kapuas | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

DS memakai baju koko putih lengkap dengan peci putih dituntun untuk membaca syahadat. Setelah itu, ia mengusap kedua wajahnya seakan mengisyaratkan rasa syukur dan ketenangan.

DS merupakan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIB Kuala Kapuas yang beragama nasrani. Suasana tabligh akbar, ia menemukan jalan hidayah dan memantapkan diri untuk memeluk agama Islam.

Kepala Rutan Kelas IIB Kuala Kapuas Toni Aji Priyanto mengatakan, tabligh akbar dan dzikir bersama yang dipimpin Tuan Guru Syekh Abdurrahman dari Martapura dihadiri sejumlah narapidana (WBP) dan pegawai Rutan Kuala Kapuas.

“Pada saat kegiatan dzikir dan tabligh tersebut, kegiatan dakwah turut dilakukan dengan berbagai pengajian dan ceramah yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan WBP,” katanya.

Baca Juga :  Persiapan Kotim Sambut Tamu Porprov Kalteng di Sampit

Tuan Guru Syekh Abdurrahman dari Martapura memberikan kesempatan kepada WBP yang ingin bermualaf untuk mengucapkan syahadat.

”Dengan tegas dan penuh keyakinan, DS melafalkan dua kalimat syahadat di hadapan seluruh hadirin,” terangnya.

Dirinya juga menyampaikan sukacita atas perubahan yang dialami oleh DS. Menurutnya, penyebaran dakwah di dalam Rutan merupakan salah satu upaya untuk mengubah pemikiran dan perilaku WBP.

Kalapas juga mengapresiasi dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak yang telah menjadi bagian dalam kegiatan tersebut.

“Upaya rehabilitasi yang tidak hanya melibatkan proses hukum semata, tetapi juga pendekatan agama dan kegiatan dakwah di dalam rutan kapuas, diyakini dapat membantu membentuk kembali pemikiran dan perilaku positif bagi para WBP,” tandasnya. (***/fm)



Pos terkait