Ketika Orang Utan Nyasar sampai Bandara Iskandar Pangkalan Bun

Bangun dari Pengaruh Bius, Berjalan Santai di Tengah Keramaian

boks orangutan
EVAKUASI: Orang utan yang dievakuasi tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam SKW II Pangkalan Bun, Senin (12/6/2023). (Istimewa/Radar Sampit)

Seekor orang utan diduga nyasar sampai kawasan Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat. Satwa dilindungi tersebut berjalan sampai ujung runway 31 bandara tersebut.

KOKO SULISTYO, Pangkalan Bun

Bacaan Lainnya

Kedatangan ”tamu” tak diundang pada Minggu (11/6) lalu, tiba-tiba membuat sibuk petugas Bandara Iskandar Pangkalan Bun. Seekor orang utan menyelonong masuk ke landasan pacu bandara itu. Kawasan yang dilarang keras dimasuki warga.

Keberadaan satwa dilindungi itu bisa mengganggu penerbangan. Aparat setempat langsung menghubungi petugas yang berwenang menangani satwa liar; Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Begitu menerima laporan, sejumlah petugas BKSDA Kalteng bersama Orangutan Foundation International (OFI), langsung meluncur ke lokasi. Mereka kemudian mengevakuasi orang utan tersebut dari ujung runway 31 bandara.

Saat dievakuasi, orang utan tersebut diketahui berjenis kelamin jantan. Usianya 25 tahun dengan berat 75,65 kilogram. Untuk membawanya, petugas menembakkan peluru bius. Satwa yang ternyata bernama Sakti itu kemudian dibawa ke kandang transit Seksi Konservasi Wilayah (SKW II) Pangkalan Bun.

Baca Juga :  116 Pelanggar Lalu Lintas Terjaring Operasi Patuh Telabang di Kobar

”Individu orang utan berhasil kami selamatkan dari kawasan Bandara Iskandar Pangkalan Bun. Saat ini ada di kantor transit SKW II untuk kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan,” ujar Kepala SKW II Pangkalan Bun BKSDA Kalteng Dendi Setiadi, Senin (12/6).

Sakti rencananya akan dilepasliarkan di Suaka Margasatwa (SM) Lamandau. Kehebohan sempat terjadi ketika petugas SKW II Pangkalan Bun melakukan pemeriksaan kesehatan. Tiba-tiba saja satwa itu tersadar dari pengaruh bius.

Sakti lalu berjalan keluar dengan santainya dari dalam kandang transit. Lalu keluar dari lingkungan Kantor SKW II Pangkalan  Bun.
Meski berjalan di tengah keramaian, satwa itu tidak mengganggu masyarakat. Akan tetapi, petugas SKW II Pangkalan Bun terpaksa kembali membiusnya.

”Sudah mau dirilis, diperiksa kesehatan, dan tersadar, kemudian berjalan keluar kantor, tapi tidak mengganggu masyarakat, sehingga kami lakukan pembiusan ulang,” katanya.



Pos terkait

Komentar ditutup.