Kisah Getir Orangutan Kalteng dengan Nama Keren, Ada Syahrini Terpaksa Dipisah dari Ibu Kandung

orang utan 1
HIDUP BEBAS: Salah satu orang utan yang dilepasliarkan ke alam bebas di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR). Tampak pula proses pelepasliaran orang utan yang telah selesai menjalani masa rehabilitasi. (BOSF/Radar Sampit)

 

NONI PARTONO

Bacaan Lainnya
noni partono
(Foto: Indrayana)

Noni Partono kami selamatkan pada 1 Oktober 2016 dari seorang warga Desa Lahei Mangkutub, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Saat diselamatkan, orangutan betina ini masih berusia dua tahun dengan berat badan 4,3 kg.

Setelah menjalani masa karantina, Noni Partono bergabung dengan orangutan lain yang sebaya dengannya di Sekolah Hutan dan memperlihatkan perkembangannya yang menggembirakan.

Ia pun kemudian mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pembelajarannya ke tahap prapelepasliaran di Pulau Bangamat pada 1 desember 2021. Kini Noni Partono telah berusia sembilan tahun. Setelah menjalani proses rehabitasi selama 7 tahun, kemampuannya tidak diragukan lagi, ia telah siap untuk pulang ke rumah barunya di hutan belantara TNBBBR.

 

SVENJA

svenja
(Foto: Indrayana)

Svenja adalah orangutan betina tanpa induk yang kami selamatkan dari Tuanan, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah pada 10 November 2005. Saat itu ia masih berusia 1,5 tahun dengan berat badan 2,8 kg dengan kondisi memprihatinkan. Svenja terlebih dahulu mengikuti proses karantina yang wajib dijalankan oleh seluruh orangutan yang pertama kali datang di pusat rehabilitasi kami.

Baca Juga :  Pembangunan Bandara Baru Tunggu Penentuan Titik Lokasi dari Kemenhub

Setelahnya, dia pun mengikuti Sekolah Hutan dan mampu menunjukan perkembangan yang baik. Pada 6 Desember 2021, Svenja masuk ke tahapan prapelepasliaran di Pulau Prapelepasliaran Bangamat. Setelah menjalani proses rehabilitasi dengan sangat baik selama 18 tahun, kini Svenja telah berusia 19,5 tahun. Orangutan betina yang anggun ini telah siap menyongsong kehidupan barunya di TNBBBR sebagai orangutan liar sejati.

 

TRIP 2, SITUS BEMBAN 

YOKO

yoko
(Foto: Indrayana)

Yoko adalah orangutan jantan tanpa induk yang diselamatkan dari Tuanan, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah pada 10 November 2015. Saat tiba di Nyaru Menteng, ia masih berusia dua tahun dengan berat badan 4,4 kg.



Pos terkait