Kisah Getir Orangutan Kalteng dengan Nama Keren, Ada Syahrini Terpaksa Dipisah dari Ibu Kandung

orang utan 1
HIDUP BEBAS: Salah satu orang utan yang dilepasliarkan ke alam bebas di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR). Tampak pula proses pelepasliaran orang utan yang telah selesai menjalani masa rehabilitasi. (BOSF/Radar Sampit)

Setelah melewati masa karantina, Yoko bergabung di Sekolah Hutan dan berhasil menyelesaikan seluruh tahapan rehabilitasi di Sekolah Hutan dengan baik. Pada 6 desember 2021, Yoko dipindahkan ke Pulau Prapelepasliaran Bangamat untuk menjalani tahapan akhir dari seluruh rangkaian proses rehabilitasi.

Kini, Yoko telah berusia 10 tahun. Setelah menjalani 7,5 tahun masa rehabilitasi, ia telah siap untuk kembali hidup liar dan bebas di hutan TNBBBR sebagai orangutan liar sejati.

Bacaan Lainnya

 

SYAHRINI

syahrini
(Foto: Indrayana)

Syahrini adalah anak dari Suja yaitu orangutan betina yang telah dilepasliarkan pada Desember 2019 lalu di TNBBBR.  Ia lahir pada 31 oktober 2013 di Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng. Karena induknya tidak siap untuk merawatnya, kami terpaksa harus memisahkan Syahrini dan Suja. Syahrini yang saat itu masih bayi akhirnya dirawat oleh ibu asuh kami.

Syahrini kemudian mengikuti Sekolah Hutan dan pada tahun 2019, ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan pembelajarannya di tahapan prapelepasliaran di Pulau Bangamat. Kini Syahrini telah berusia 10 tahun. Tidak lama lagi, Syahrini telah siap menguji dan mempertajam kemampuannya untuk hidup di rumah sejatinya, di hutan.

Baca Juga :  Melintir Setelah Libas Tikungan, Granmax Seruduk Warkop dan Tewaskan Satu Pengunjung

 

KEJORA

kejora
(Foto: Indrayana)

Kejora adalah orangutan betina yang diselamatkan dari seorang warga Tangkiling, Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada 1 Februari 2016. Saat kami selamatkan ia masih berusia 1,5 tahun dengan berat badan 4,8 kg. Ia kami temukan dalam kondisi memprihatinkan, terikat rantai besi dalam gudang pupuk dan ditemukan tanpa induk.

Selepas masa karantina, Kejora mengikuti Sekolah Hutan dan berhasil lulus dengan baik. Kejora kemudian menjalani tahap akhir proses rehabilitasinya di pulau prapelepasliaran, Pulau Badak Besar pada 12 November 2021. Kini kejora telah berusia 9 tahun. Setelah 7 tahun menjalani proses rehabilitasi, betina menawan ini akan segera berangkat ke hutan sesungguhnya untuk menjalani hidup barunya sebagai orangutan liar sejati.



Pos terkait