Kisah Getir Orangutan Kalteng dengan Nama Keren, Ada Syahrini Terpaksa Dipisah dari Ibu Kandung

orang utan 1
HIDUP BEBAS: Salah satu orang utan yang dilepasliarkan ke alam bebas di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR). Tampak pula proses pelepasliaran orang utan yang telah selesai menjalani masa rehabilitasi. (BOSF/Radar Sampit)

 

SUSANNE

Bacaan Lainnya
sussane
(Foto: Indrayana)

Susanne adalah orangutan betina tanpa induk yang diselamatkan dari seorang warga di Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Sebelumnya ia sempat dipelihara selama 3 tahun oleh warga tersebut. Susanne masih berusia 3,5 tahun dengan berat badan 6,1 kg saat dirinya pertama kali tiba di Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng pada 11 oktober 2017.

Setelah menjalani masa karantina, Susanne mengikuti tahapan Sekolah Hutan dengan orangutan lain yang sebaya dengannya. Ia berhasil lulus dengan baik. Pada 12 november 2021, Susanne melanjutkan pembelajarannya di Pulau Prapelepasliaran Badak Besar. Kini Susanne telah berusia 10 tahun. Setelah menjalani rehabilitasi selama 7 tahun, akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menikmati kebebasan di hutan belantara yang sesungguhnya.

 

MAMA EDWAN & EDWINA

mama edwan
(Foto: Indrayana)

Mama Edwan adalah orangutan liar yang diselamatkan dari area sebuah perusahaan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada 27 Agustus 2007.

Baca Juga :  Diduga Mau Kubur Orok Bayi, Sepasang Remaja di Palangkaraya Diamankan Polisi

Orangutan betina ini tiba di Nyaru Menteng saat ia berusia sekitar 15 tahun dengan berat badan 35 kg. Terdapat luka terbuka pada pangkal tangan kiri dengan tulang yang patah saat penyelamatannya sehingga ia harus mendapat penanganan serius dari tim medis kami.

edwina
(Foto: Indrayana)

Beberapa hari, mendapat perawatan pada lukanya yang tak kunjung membaik, akhirnya tim medis kami memutuskan untuk mengamputasi lengan kirinya tersebut. Pascaamputasi dan pulih, Mama Edwan kemudian kami tempatkan di Pulau Prapelepasliaran Palas untuk menjalani tahapan prapelepasliaran. Meski hanya memiliki satu tangan ia cukup mampu beradaptasi dan gesit dalam beraktivitas.

Suatu hari, ia terpantau sedang hamil di pulau tersebut dan melahirkan anaknya yang berjenis kelamin betina pada 20 Mei 2017. Bayi tersebut kemudian kami beri nama Edwina. Kini Mama Edwan telah berusia 36 tahun dan Edwina telah berusia enam tahun. Mereka akan mendapat kesempatan kembali ke hutan belantara untuk menyongsong hidup barunya sebagai orangutan liar sejati. (*)



Pos terkait