Ketika Gerakan 30 September 1965 meletus, selaku Ketua Partai Indonesia (Partindo), sebuah Partai penyokong kuat Bung Karno, Yanti Saconk bersama orangorang kiri lainnya membentuk Dewan Revolusi di Palangka Raya.
Pada 18 Oktober 1965, sekitar pukul 22.00 WIB, Yanti dan sejumlah orang kiri lainnya diambil tentara di rumahnya, di belakang Kantor Dinas Perkebunan Provinsi. Yanti kemudian ditembak mati tanpa proses pengadilan apapun. (ign/bersambung)