Lokasi Buruh-Buruh yang Dihabisi di Kalteng saat Penumpasan PKI

Jejak Pembantaian Anggota Partai Terlarang di Kalteng (5)

cover radar sampit perburuan partai terlarang
Cover Radar Sampit edisi operasi penumpasan PKI di Kalteng puluhan tahun silam, terbit 30 September 2014. (Muhammad Faisal/Radar Sampit)

Radarsampit.com – Tak ada yang tahu persis jumlah korban ketika operasi penumpasan PKI di Kalteng masa itu. Mantan militer seperti Walman Narang (86) pun tak tahu persis jumlahnya. Menurutnya, kepada Radar Sampit September 2014 silam, dokumen nama orang-orang yang ditangkap itu hilang saat terjadi peleburan Kodam Tambun Bungai dengan Banjarmasin.

Dia hanya menerima sisa tahanan saat menjabat Komandan Kodim di Palangka Raya yang jumlahnya hanya sekitar 200 orang. Sebagian besar orang-orang yang dituduh terlibat PKI merupakan para buruh. Mereka datang dari Jawa.

Bacaan Lainnya

”Ketika saya di Pangkalan Bun, ada seorang tua yang bercerita, lapangan udara di sana dibangun buruh-buruh dari Jawa dan mereka dihabisi setelah selesai bekerja,” kata sumber Radar Sampit yang mengetahui sejarah penumpasan PKI di Kalteng dan meminta namanya disamarkan.

Baca Juga :  Kisah Wali Kota Palangka Raya yang Hilang saat Penumpasan PKI

Nasib serupa juga dialami para buruh lainnya. Di Palangka Raya, para buruh yang mengerjakan pembangunan infrastruktur di kawasan Panarung juga dihabisi.

”Pengejaran (anggota PKI) di Kalteng, sama dengan seluruh negeri. Mulai tahun 1966 sampai 1968, banyak yang hilang begitu saja, tak tahu tempat lari. Anak istrinya ada yang diperkosa, yang diperlakukan tak senonoh. Saya tahu itu dari salah seorang tokoh kita yang sudah meninggal,” ujarnya.

Tempat eksekusi para tahanan politik yang dituduh PKI menyebar di sejumlah lokasi. Di kawasan Barito, para tawanan yang dituduh terlibat PKI dieksekusi di Pararapak, dekat buntok.

”Di suatu tempat di lokasi itu, serupa Pulau Buru, tempat orang-orang (yang dituduh terlibat) PKI yang dibuang di sana. Kemudian di Palangka Raya, dekat kilometer 27 (Palangka Raya-Tangkiling). Di sekitar itu terjadi penguburan hidup-hidup, di sebelah kanan jalan. Belum lagi nasib orang-orang yang dibunuh dan diculik, tapi tak pernah diungkap karena diliputi ketakutan,” kata sumber ini.

Menurutnya, tempat eksekusi para tahanan politik di Km 27 ruas Palangka Raya–Tangkiling itu berada di sebelah kanan jalan yang dibangun Rusia sebelum peristiwa 30 September.



Pos terkait