Kisruh Pelik Lapas Sampit, Pegawai Mengaku Korban Kriminalisasi, Bantah Tudingan Penipuan

pungli di lapas
Ilustrasi

”Kalau tekanan secara fisik tidak ada, cuma ancaman akan dipindahkan ke Nusa Kambangan. Tujuannya, agar J menghubungi keluarganya, yaitu SH untuk bisa melaporkan Faizal ke kepolisian,” sebutnya.

Nur Fitri juga membenarkan uang yang dikirim ke rekening Faizal untuk membayar pengacara. Suaminya, J, tidak ada sangkut paut dengan warga binaan berinisial S yang baru dikenal ketika berada di Lapas Sampit.

Bacaan Lainnya

Dia menambahkan, pelaporan itu sudah dari dua bulan sebelumnya. Sejak itu pula suaminya mendapat intimidasi di Lapas, meskipun tidak sampai kekerasan fisik.

Nur Fitri berencana mengajukan perlindungan kepada Kejaksaan Negeri Sampit dan meminta J dipindahkan ke sel lain. Sebab, saat ini J ditempatkan satu sel dengan warga binaan S.

Unggah Video

Selain mendatangi Polres Kotim, Faizal juga mengunggah video klarifikasi melalui akun TikToknya. Dalam video tersebut, dia menyebut tahanan J menjadi korban tekanan dan intervensi pihak Lapas. J dipaksa melaporkannya atas dugaan penipuan itu ke polisi.

Baca Juga :  Petir Sambar Enam Orang Sekaligus, Dua Langsung Tewas

”Tahanan J sudah memberi tahu saya sebelumnya. Ia tidak tahu menahu, tetapi dipaksa untuk melaporkan saya,” kata Faizal.

Dia juga mengungkap, tekanan serupa dialami keluarga tahanan J, khususnya pelapor berinisial SHD. ”Keluarga tahanan juga diancam. Kalau tidak datang ke Sampit, tahanan akan dipindahkan ke tempat lain. Bahkan, SHD dipaksa menandatangani kronologi laporan dengan ancaman dimasukkan ke dalam Lapas,” katanya.

Faisal juga mengungkap ada napi bernama Salman di Lapas Sampit yang diduga mengendalikan peredaran narkoba dari dalam Lapas. Ia mengatakan, S masuk Lapas Sampit bersama istri dan anaknya.

”Salman ditempatkan dalam satu kamar bersama dua anak laki-lakinya dan tahanan J. Ini jelas memudahkan mereka melakukan tekanan. Sebelumnya, zaman KPLP lama, mereka dipisahkan. Kenapa sekarang disatukan?” ungkapnya.

Dari video yang ia rekam saat menginterogasi tahanan Lapas Sampit mengungkap keterangan yang mengatakan ada peredaran narkoba di luar yang dia kendalikan dari dalam Lapas.

”Kok justru pejabat berwenang di Lapas Sampit malah membuat video tandingan dengan mempertemukan antara tahanan A dengan S untuk bermaaf-maafan? Seolah-olah dengan bermaaf-maafan itu hilang fakta, bahwa tidak terjadi pengendalian narkoba dari dalam Lapas,” ujarnya.



Pos terkait