Banyak Yang Pensiun, Kotawaringin Barat Kekurangan 800 Guru

Kotawaringin Barat Kekurangan 800 Guru
Ilustrasi (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

PANGKALAN BUN-Kabupaten Kotawaringin Barat mengalami krisis tenaga pendidik, hal itu karena banyak guru baik yang bertugas di Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) memasuki purna tugas alias pensiun.

Bukan hanya pensiun, selama pandemi Covid-19 ini banyak tenaga pendidik di Kobar yang meninggal dunia akibat terpapar Coronavirus Disease (Covid-19). Berdasarkan data di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotawaringin Barat, kekurangan tenaga pendidik mencapai 800 orang.

Bacaan Lainnya

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kotawaringin Barat, Rustam Effendi, dengan banyaknya guru yang purna tugas menyebabkan terjadinya kekurangan baik ditingkat SD dan SMP. “Ketidakseimbangan antara guru yang pensiun dan penambahan guru menyebabkan terjadinya kekurangan guru,” ujarnya.

Kekurangan guru terjadi di hampir semua sekolah. Kondisi itu mulai disiasati dengan meminta kepada sekolah untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada di masing-masing sekolah.

Baca Juga :  Di Sampit, Arus Mudik Kalteng-Jawa Mulai Padat

Selain itu sekolah juga diminta untuk melakukan perekrutan guru honorer yang dibiayai dari anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) serta Bantuan Operasional Pendidikan (BOP). “Sebagai solusinya kita minta kepada pihak sekolah selain optimalisasi sumber daya yang ada juga merekrut tenaga honorer,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah mengupayakan untuk menutupi kekurangan tenaga guru di Kobar, namun kendala yang dihadapi adalah dalam penerimaan CPNS kuota formasi yang diberikan terbatas.

Misalnya pada tahun 2021 saja untuk tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) totalnya hanya 100 orang, jumlah tersebut tidak linier dengan kebutuhan tenaga pendidik. “Kobar ini memiliki 196 Sekolah Dasar dan 63 SMP, rata-rata hampir semua sekolah yang membutuhkan tambahan tenaga pendidik, sementara kuota yang disiapkan terbatas. Dan saat ini untuk guru TK terdata 487 orang, SD 1638 orang, dan SMP 744 orang,” pungkasnya (tyo/sla)

 



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *