NANGA BULIK – Musim hujan masih belum berakhir, meski tidak menimbulkan banjir, namun belakangan sering muncul laporan gangguan hewan berbahaya masuk ke dalam rumah warga. Salah satunya ular berbisa.
“Dalam seminggu terakhir sudah ada beberapa laporan warga terkait ular masuk rumah. Untuk itu masyarakat Lamandau diharapkan lebih waspada, terutama jika tinggal didekat habitat hewan tersebut seperti hutan dan semak belukar,” ungkap Plt Satpol PP dan Damkar, Aprimeno, Rabu (23/2).
Ia menyebut, laporan pertama datang dari warga perumahan BTN belakang Koramil Nanga Bulik. Berdasarkan informasi yang disampaikan pelapor, rumahnya telah dimasuki ular. Melihat kejadian tersebut, pelapor langsung menghubungi petugas Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Lamandau untuk meminta pertolongan evakuasi ular tersebut.
“Kita kirim lima orang petugas Damkar langsung ke lokasi untuk mengevakuasi dan penyelamatan hewan berbahaya. Setibanya di tempat kejadian, petugas Damkar langsung melakukan pencarian ular yang dilaporkan tersebut. Namun walaupun sudah mencari di setiap tempat dan sudut yang ada di rumah pelapor, ular tidak berhasil ditemukan dan dievakuasi,” katanya.
Selama kurang lebih 45 menit waktu usaha mencari ular yang dilaporkan tersebut, ular tidak berhasil ditemukan dan akhirnya petugas Damkar memutuskan untuk kembali ke pos Damkar. Sebelum kembali ke pos, petugas Damkar berpesan ke pada pelapor, jika ular tersebut kembali terlihat agar segera kembali melapor ke Petugas Damkar.
Kejadian serupa kembali dialami oleh warga desa Kujan di Jalan Trans Kalimantan. Menurut pelapor, ular jatuh dari lubang yang ada di plafon rumahnya. Kejadian itu membuat pemilik rumah kaget dan sempat gemetar. Setelah mendapat laporan, Tim Damkar langsung menuju TKP dan melakukan pencarian. Namun ular jenis kobra tersebut juga tidak berhasil ditemukan.
“Layanan pemadaman api, penyelamatan dan evakuasi serta penanganan hewan berbahaya yang dilakukan oleh anggota kami ini tidak dipungut biaya alias gratis. Warga yang butuh pertolongan bisa langsung menghubungi petugas, karena kita saat ini memang belum memiliki call center,” jelasnya.