SAMPIT, radarsampit.com – Kontradiksi keterangan saksi dalam perkara penganiayaan berujung kematian Ansyori Muslim (22), disinyalir tak lepas dari peran sindikat peredaran narkoba di belakangnya.
Jaringan bisnis haram diduga berupaya menyesatkan penegakan hukum melalui manuver pemberian keterangan yang tak sesuai fakta lapangan.
Anggota DPRD Kotim Sihol Parningotan Lumban Gaol menegaskan, aparat kepolisian harus lebih profesional dalam menggali informasi, bukan dengan tekanan dan hanya mendapatkan informasi dari saksi pusaran kasus tersebut. Apalagi perkara itu berada dalam pusaran peredaran narkoba.
”Informasi yang kami coba telusuri, kejadian ini diduga dilatarbelakangi tidak disetornya sejumlah uang hasil penjualan narkoba oleh korban ke bandar. Para saksi diduga suruhan bandar untuk menagih ke korban,” ujar Gaol, Selasa (21/1).
Gaol menuturkan, karena korban tidak tahan lagi dianiaya, lalu mencoba mencari perlindungan dengan menyuruh ke rumah tersangka.
Korban berharap para saksi penganiayaan takut, karena tersangka merupakan anak dari aparat penegak hukum, sehingga bisa membantu mendamaikan permasalahan tersebut.
Dari rangkaian peristiwa itu, dia mengingatkan kepolisian agar bekerja dengan baik dan profesional. Dirinya juga sudah mendengar kekuatan bandar narkoba ada di belakang kasus tersebut. Jangan sampai menjadikan tumbal seseorang sebagai tersangka hanya untuk mengaburkan permasalahan.
”Tentunya masyarakat sudah paham bagaimana masifnya peredaran narkoba di Kotim ini dan bukan tidak mungkin kasus ini untuk menutupi keterlibatan banyak pihak, termasuk oknum aparat penegak hukum,” katanya.
Gaol juga mengingatkan agar kejaksaan berada pada posisi netral untuk mengungkap kasus secara terang-benderang. Tak takut terhadap beking bandar narkoba, walaupun memiliki kemampuan uang yang sangat besar.
”Kami juga mendapatkan banyak informasi terkait permasalahan ini. Misalnya, penetapan tersangka yang tidak memperhatikan dengan seksama rangkaian peristiwa dan terlalu dini menetapkan tersangka hanya karena pengakuan orang-orang yang membawa korban ke rumah tersangka, lalu dipukul. Pemukulan oleh tersangka masih diragukan kebenarannya,” katanya.