”Terkadang kalau panen saya suruh orang membantu. Kalau semuanya saya, tidak mampu juga,” bebernya.
Dari hasil bertani, Sukani bisa menyekolahkan dua putranya hingga perguruan tinggi. Semuanya berkat hasil bertani. ”Saya merantau dan memilih bertani karena desakan ekonomi. Saat itu anak saya sudah pada besar dan mau masuk perguruan tinggi,” kenangnya.
”Alhamdulillah, sekarang keduanya sudah lulus kuliah. Satunya sarjana hukum dan satunya ilmu komunikasi. Sekarang kerja di luar negeri,” tambahnya.
Sukani mengaku bangga bertani di Kobar, karena bisa memasok kebutuhan sayuran dan buah untuk masyarakat. ”Setidaknya buah yang saya jual masih segar, sehingga bermanfaat bagi banyak orang,” pungkasnya. (***/ign)