Masjid Nurul Iman, Dulunya Rawan Pencurian, Mulai Jarang setelah Puluhan CCTV Terpasang

Jelajah Masjid di Kota Sampit selama Ramadan (4)

masjid nurul iman 2
SALAT: Jemaah saat melaksanakan ibadah salat sunnah tarawih di Masjid Nurul Iman, Senin (28/3). Tampak pula bangunan masjid dari luar. (HENY/RADAR SAMPIT)

Setelah menyelesaikan mengaji, pria berjubah cokelat tua, berkopiah putih datang mendekati Radar Sampit. Pria bernama Juliansyah (48) itu sudah mengetahui maksud kedatangan Radar Sampit dari Yusri jemaah aktif yang memberitahunya.

”Ketua Takmir Masjid Nurul Iman Haji Said Syech Al Bachsin tidak ada. Kadang-kadang saja beliau salat disini karena umurnya sudah 70-an tahun,” kata Juliansyah membuka pembicaraan saat mengetahui Radar Sampit mencari Ketua Takmir Masjid Nurul Iman.

Bacaan Lainnya

Selain Imam Ustaz Juliansyah, ada Imam Rusdi Damanhuri dan Husin yang menjadi Imam rutin di Masjid Nurul Iman secara bergantian.

”Khusus selama Ramadan ini, kami juga mendatangkan ustaz dari luar (Masjid Nurul Iman) yaitu Ustaz Dahlawi, Ustaz Basuni dan Haji Masfiqurrahman yang menjadi imam salat tarawih secara terjadwal,” ujar pria asal Desa Cempaka Mulia.

Baca Juga :  Persiapkan Diri, Polisi Simulasikan Penanganan Kerusuhan Pilkada di Kuala Kapuas

Perbincangan malam itu berlangsung singkat dan terarah. Mulai dari membahas sejarah pendirian Masjid Nurul Iman yang dibangun tahun 1985 diatas tanah wakaf seluas 484 meter persegi, luas bangunan 380 meter persegi dengan kapasitas 350 jemaah pada masa itu.

”Dulu itu Masjid Nurul Iman hanya musala berukuran 15 x 15 meter dekat dengan pagar mengarah ke Jalan Kopi Selatan. Sekitar tahun 1990, dilakukan renovasi total dibangun masjid yang sekarang berukuran 20 x 20 meter,” kata Juliansyah pria yang sudah dipercaya menjadi Imam Masjid Nurul Iman sejak tahun 2004 melalui seleksi dari pengurus Masjid.

Juliansyah mempertegas bahwa luas tanah Masjid Nurul Iman pada setiap sisi berbeda. Pada sisi timur menghadap ke Jalan Kopi berukuran 60 meter, pada sisi selatan Jalan Pelita berukuran 58 meter, pada sisi barat dan utara berukuran 70 meter.

”Tahun 2017 ruang dalam Masjid direnovasi, di keramik, sebagian dinding di keramik, kubah diganti alumunium bercorak wajik warna hijau dan ungu. Sebagai pengganti ventilasi dan jendela, di setiap sisi dinding dipasang roaster dan menambah tiang. Yang tadinya hanya ada satu tiang di bagian tengah, direhab jadi empat tiang yang menopang bangunan agar lebih kuat dengan anggaran Rp1 miliar,” ujar Juliansyah.



Pos terkait