”Pernah ada pengunjung yang kakinya keseleo karena tidak sengaja menginjak lubang yang tergenang air. Sering sudah saya melihat orang celaka, pulang bawa barang belanjaan banyak, sampai jatuh karena tidak sengaja melewati jalan berlubang,” kata Mila.
Dia melanjutkan, selain jalan rusak, pengunjung juga kesulitan mencari lahan parkir. ”Lihat saja sampai ke belakang dekat pinggir sungai. Sudah jalannya rusak, pengunjung masuk juga sulit mencari parkir,” ujar Mila.
Mila menyadari minat pembeli untuk datang ke PPM tak seramai dulu. Namun, ia berharap sepinya pengunjung tidak diperparah dengan fasilitas jalan dan lahan parkir yang dapat mengurangi minat pengunjung berbelanja.
Dia berharap fasilitas di PPM dibenahi. Jalan rusak diperbaiki dan lahan parkir lebih ditata lagi.
”Memang jualan kadang ramai kadang sepi. Tapi, jalan rusak dan parkir sulit, juga menjadi salah satu alasan pengunjung malas belanja ke PPM yang akhirnya berdampak terhadap pendapatan pedagang,” ucapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Wahidah (55), pedagang lainnya. Menurutnya, jalan rusak menjadi kendala yang harusnya dapat perhatian serius pemerintah.
”Parkir motor saja sudah berlapis-lapis. Badan jalan tambah sempit. Ditambah jalan keluar masuk PPM, terutama depan pasar ikan itu jalannya rusak. Setiap hari, jalan depan pintu masuk pasar ikan selalu basah dan bau amis. Seenggaknya, kalau tidak ada dana pengaspalan, jalan yang berlubang ditambal supaya tidak menimbulkan genangan air,” katanya.
Bicara soal kebersihan, Wahidah mengaku petugas selalu rutin membersihkan setiap hari dan mengangkut sampah yang berserakan.
”Lantai ini tiap hari selalu disapu. Ini ada kita lihat sampah, nanti sore sampah-sampah dilantai dibersihkan. Ada petugas kebersihannya di PPM,” katanya.
Pedagang PPM beraktivitas jual beli sekitar pukul 06.00-16.00 WIB. Meskipun hampir sepanjang hari pedagang menghabiskan waktu berjualan di PPM, penjualan tak selalu ramai pengunjung.
”Sudah lebih lima tahun ini jualan terasa sepi. Kalau masyarakat Kota Sampit jarang ke PPM, karena banyak pilihan pasar yang lebih dekat dari rumah. Masyarakat Ketapang kebanyakan ke Pasar Sajumput, masyarakat Baamang ke Pasar Al Kamal, Pasar Subuh juga ramai. Pedagang di PPM harus terima kenyataan, berkembangnya pasar, membuat masyarakat punya banyak pilihan berbelanja,” ujarnya.