Untuk menghindari pencemaran udara tidak sehat, Efraim memberikan tips pencegahan yang perlu dilakukan masyarakat, di antaranya membatasi dan melindungi diri sebisa mungkin menjauhi paparan asap. Upaya itu dapat dilakukan dengan mengurangi aktivitas di luar rumah. Sebaiknya beraktivitas di dalam ruangan yang dilengkapi filter atau pendingin ruangan (air conditioner).
”Penggunaan masker juga cukup efektif menangkal pajanan asap agar tidak langsung terhirup masuk melalui saluran pernapasan. Asalkan masker yang digunakan tepat dan mampu menyaring lebih dari 99 persen partikel yang berukuran 0,5 mikrometer, seperti masker N-95. Kalau di rumah, apalagi dalam ruang ber-AC, tidak perlu memakai masker. Pemakaian masker sangat disarankan digunakan saat beraktivitas di luar ruangan dan pemakaian maskernya juga harus dengan cara yang benar,” katanya.
Terkait pasien ISPA di RSUD dr Murjani Sampit, belum mengalami peningkatan signifikan. ”Yang kami layani di Poli Paru RSUD dr Murjani, khususnya pasien dengan kasus ISPA belum terjadi peningkatan. Mungkin pasien dengan kasus ISPA bukan kasus berat, sehingga cukup ditangani di puskesmas, tidak sampai dirujuk ke rumah sakit,” ujarnya.
Efraim mengatakan, penderita ISPA ringan bisa saja tak memeriksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan. Akan tetapi, apabila sudah lebih dua minggu dan mengalami sesak napas, serta dirasa sangat mengganggu, disarankan segera memeriksakan diri.
Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kalteng Riza Syahputra mengaku belum memiliki data jumlah penderita ISPA dalam sebulan terakhir, sejak karhutla mengganas. Laporan dari kabupaten/kota hanya sampai Juli. Untuk Agustus baru disampaikan per 15 September.
”Pada Januari-Juli mencapai 11 ribu lebih. Mungkin saja bulan Agustus atau September ada peningkatan jika melihat kondisi yang ada,” katanya.
Riza melanjutkan, pihaknya telah mengimbau masyarakat agar mengurangi kegiatan di luar gedung maupun rumah. Apabila terpaksa, harus menggunakan masker, terlebih bagi anak-anak maupun lansia.