Ngeri! Seperti Ini Akibatnya Bila Sering Menghirup Asap Karhutla

Memicu Kerusakan Paru hingga Kematian

ispa
ilustrasi ispa

”Semakin lama terkena paparan asap, dapat memperberat kondisi kesehatan.”

Efraim Kendek Biring (Dokter Spesialis Paru)

Bacaan Lainnya

 

Radarsampit.com – Kabut asap yang diproduksi dari kebakaran hutan dan lahan belakangan ini berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Semakin sering menghirup asap, bisa berisiko menyebabkan seseorang terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), kerusakan paru, hingga kematian.

Dokter Spesialis Paru RSUD dr Murjani Sampit, Efraim Kendek Biring mengatakan asap dapat berdampak buruk terhadap kesehatan tergantung pada lamanya paparan, umur, dan riwayat penyakit penyerta, seperti asma, gangguan jantung, dan perokok aktif.

”Usia tua atau lanjut usia (lansia) dan anak-anak biasanya sensitif terhadap pajanan atau paparan asap. Semakin lama dia terkena pajanan asap, ditambah punya riwayat asma, gangguan jantung, dan termasuk perokok, dapat memberat kondisi kesehatan mereka,” kata Efraim, Jumat (1/9).

Efraim menuturkan, bahan yang terkandung dalam asap dapat mengiritasi mukosa saluran pernapasan, serta dapat mencetuskan gangguan pernapasan akut dan kronik, seperti asma, bronchitis, penurunan fungsi paru, hingga kematian apabila terpapar asap terlalu lama.

Baca Juga :  Giliran Pedagang Sayur Sungai Tendang Kehilangan Motor

”Tenggorokan sakit menelan, pusing, hidung berair, batuk, hingga suara serak itu beberapa gejala yang ditimbulkan dari dampak menghirup asap,” katanya.

Menurutnya, komposisi asap dari kebakaran hutan dan lahan yang ada dalam partikel asap dan campuran gas, seperti sulfur dioksida, karbon monoksida, nitrogen oksida, ozon dan hidrokarbon dapat membahayakan kesehatan.

”Partikel yang timbul berukuran 0,4-0,7 mikrometer yang biasa disebut Particulate matter/PM, dapat berbentuk padat atau droplet, yang berukuran kurang dari 10 mikro/PM 10 yang paling mudah terhirup dan masuk sampai ke paru. Makin tinggi kadar PM 10, makin berisiko terjadi kerusakan paru sampai kematian,” katanya.

Berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang diukur Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotim dalam dua hari terakhir, menunjukkan angka 127 PM 2,5 pada 31 Agustus 2023 dan 114 PM 2,5 pada 1 September 2023. Artinya, sudah berada pada kategori tidak sehat dengan tingkat kelembapan udara di angka 81 persen.



Pos terkait