”Kebakaran itu sudah 95 persen. Kami lihat bangunan yang terbakar tidak berpotensi merembet ke bangunan lain, karena jarak rumah warga di sekitarnya juga tidak rapat, sehingga api dipadamkan oleh masyarakat desa setempat. Besok rencananya kami akan melakukan investigasi penyebab terjadinya kebakaran,” kata Hawianan.
Hawianan menyarankan camat semua kecamatan menganggarkan peralatan damkar menggunakan anggaran dana desa.
”Di saat kejadian seperti ini, kebakaran jauh dari kota, peran relawan sangat penting untuk bertindak cepat, karena kami personel kota yang diturunkan tidak memungkinkan dari sisi waktu dan jarak tempuh yang cukup jauh,” katanya.
Berkaitan dengan pentingnya keberadaan MPA ditiap desa, DPKP Kotim siap memberikan pembinaan dan siap melatih MPA di setiap desa agar memiliki kemampuan dan kesiapan ketika terjadi kebakaran di perdesaan.
”Kami siap melatih dan membina relawan MPA di desa-desa. Untuk saat ini pelatihan baru dilakukan di desa-desa di Kecamatan Kotabesi. Kami harapkan desa-desa lain di Kotim juga bisa mendapatkan pelatihan terkait penanganan cepat apabila terjadi kebakaran,” katanya.
Warung dan Rumah Hangus
Kebakaran juga terjadi pada warung makan di Jalan Tjilik Riwut km 79, Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, Kamis (21/12/2023) malam. Kapolsek Cempaga Hulu Ipda Aria Tanjung mengatakan, kejadian berawal saat korban, S, mencium bau asap.
”Saat dicek, ternyata bau asap itu berasal dari warung makan yang berada di depan rumah miliknya (terbakar, Red),” kata Aria.
Melihat kejadian tersebut, korban kaget dan meminta tolong warga setempat untuk membantu melakukan pemadaman. ”Tak lama, datang warga membantu memadamkan api. Namun, api merembet ke rumah korban akibat jarak yang terlalu dekat dengan warungnya,” ujar Aria.
Warga dan relawan pemadam berjibaku memadamkan api yang begitu cepat menjalar ke seluruh bangunan rumah. Warga juga mengerahkan pikap dengan membawa tandon air. Perlu waktu cukup lama hingga api dapat dijinakkan.
”Tidak ada korban jiwa. Hanya kerugian material saja. Untuk penyebab api masih dalam penyelidikan,” ujarnya.