“Jadi, ada salah seorang yang melaporkan istrinya hilang, ketika kita tindaklanjuti, kita panggil dan menelusuri ternyata istrinya bukan hilang, tapi kabur. Istrinya sering dipukul, akhirnya kabur dari rumah. Waktu mau ditindaklanjuti malah ketakutan yang lapor,” ucap Kapolres sembari tertawa.
Ia meyakini melalui ponselnya itu bisa mengetahui bagaimana tingkah polah anggotanya di lapangan. Kapolres ingin informasi sebanyak-banyaknya dari masyarakat tentang apapun, termasuk tentang kelakuan anggotanya sehingga bisa menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan institusi Polri.
“Lebih baik lapor ke ponsel saya daripada buat status di media sosial (medsos) justru semakin liar dan tidak jelas,” katanya.
Dengan menyebar nomor ponsel, Kapolres mengaku justru bisa mendeteksi dini persoalan-persoalan tindak pidana di wilayah hukum Polres Kobar. Termasuk adanya laporan balapan liar, pihaknya langsung menindaklanjuti dengan sigap.
Ia menegaskan bahwa nomor ponsel yang disebar tersebut benar-benar ia pegang sendiri tanpa ada bantuan admin atau anggotanya. Setiap saat ketika ada waktu luang, Yusfandi membalas semua pesan yang masuk tanpa terkecuali. Yang membedakan menurutnya hanya persoalan waktu. “Tidak semua bisa langsung di balas, karena kesibukan juga, tetapi saya pastikan akan di balas,” terangnya. (***/yit)