PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Ratusan pesepeda dari berbagai negara diyakini akan tertantang dengan sirkuit kejuaraan dunia balap sepeda gunung UCI Mountain Bike (MTB) Eliminator World Championship 2023 di kawasan Stadion Tuah Pahoe Palangka Raya. Lintasan yang disiapkan bakal penuh rintangan.
Panitia memastikan sirkuit yang dibangun sesuai regulasi. Memiliki tikungan tajam dan rintangan ekstrem. Termasuk trek lurus untuk pembalap adu kecepatan. Tercatat ada enam tikungan tajam dengan rintangan berbatu dan kayu.
Ketua Umum Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran melalui Ketua Harian Rahmat Nasution Hamka mengatakan, sirkuit sudah sesuai standar dunia. Hal itu akan menjadi momentum tersendiri lahirnya juara dunia dalam kejuaraan dunia balap sepeda gunung yang akan digelar 12 November tersebut.
”Tikungan yang menjadi tantangan. Event ini sudah dinanti pembalap kelas dunia, lantaran akan melahirkan juara dunia. Jadi, akan ada momen tak terlupakan,” ujar Rahmat, Kamis (9/11).
Dia melanjutkan, ekstremnya sirkuit tersebut sudah diakui beberapa pembalap. Salah satunya pada rintangan berbatu dan kayu. ”Sudah ada beberapa atlet yang mencoba sirkuit dan mereka memang terkesan dengan rintangan, tantangan, maupun trek lurus dari sirkuit,” katanya.
Rahmat menuturkan, atlet dari berbagai negara yang mengikuti kejuaraan dunia balap sepeda gunung UCI Mountain Bike (MTB) Eliminator World Championship 2023 akan mulai berdatangan pada 10 November 2023. Mereka akan disambut panitia dengan tari-tarian adat khas Dayak Kalteng.
”Itu dilakukan agar budaya Dayak Kalteng bisa dikenal dunia melalui pesepeda top dunia. Nanti juga kami undang ratusan pelaku UMKM, mahasiswa, dan kepala desa,” ujarnya.
Menurutnya, sirkuit tinggal proses finishing. Berbagai evaluasi dan perbaikan pada saat event sebelumnya dijadikan bahan pembelajaran. ”Pokoknya akan ada momen menegangkan nanti dalam pelaksanaan kegiatan ini. Tentunya saat peserta bertanding dan adu kecepatan melewati berbagai rintangan,” katanya.