Pemadaman Karhutla Lewat Udara Bisa Batal akibat Ulah Warga

water bombing
ILUSTRASI PEMADAMAN KARHUTLA: Water Boombing saat memuntahkan air ke titik api kebakaran hutan di Jalan Jenderal Sudirman, Pialun, Kelurahan Mendawai, Kabupaten Kobar, Selasa (27/6/2023). (Istimewa/Radar Sampit)

Radarsampit.com – Pemadaman api melalui jalur udara di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur ternyata tak sepenuhnya mulus. Tiang sutet PLN hingga sekelompok warga yang menyaksikan pengeboman air, menjadi kendala kapten helikopter yang sedang melaksanakan operasi pemadaman.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Arief mengatakan, pilot akan membatalkan rencana pengeboman terhadap titik yang masih belum aman dan steril.

Bacaan Lainnya

”Mohon tidak terlalu dekat dengan lokasi, karena pilot akan membatalkan operasi kalau ada orang di sekitar lokasi, karena berbahaya,” kata Arif, kemarin.

Selain itu, lanjutnya, areal yang menjadi kendala, titik api yang mengamuk di bawah atau sekitar jalur sutet PLN. Pasalnya, arus listrik akan bermasalah jika jalur itu terkena bom air. Salah satunya seperti titik api yang terjadi di kawasan lingkar utara Kotim yang sulit dipadamkan.

Baca Juga :  Delapan Titik Panas Muncul di Katingan

”Tiang sutet bikin takut pilot helikopter di Simpang Kandan,” katanya.

Arif menjelaskan, sejauh ini tidak semua titik api bisa digempur helikopter. Terutama daerah yang masih mudah mendapatkan air. Pengeboman jalur udara dilakukan untuk titik yang jauh dari sumber air.

”Operasi water bombing di lokasi yang sulit dijangkau dan kesulitan sumber air. Biasanya operasional helikopter sampai jam 16.00 WIB,” katanya.

Sejauh ini ada satu helikopter yang melaksanakan operasi udara untuk memadamkan api. Rencananya akan dikerahkan helikopter tambahan untuk membantu pemadaman karhutla yang menyebar di berbagai kecamatan. ”Kayanya Mentaya Hilir Selatan batal. Helikopter yang datang cuma satu. Saat ini mengamankan ring satu Sampit,” katanya. (ang/ign)



Pos terkait