Melihat Kesiapan Kalteng Menghadapi Ancaman Karhutla

Sosialisasi dan Edukasi Jadi Kunci, Masyarakat Diharapkan Berperan dalam Pencegahan

Siaga Karhutla
CEK KESIAPAN: Gubernur Kalteng Agustiar Sabran, Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan, Kejati Undang Mugopal, dan Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Wimoko mengecek sarana prasarana penanggulangan karhutla, Jumat (16/5). DODI/RADAR SAMPIT

Musim kemarau segera tiba. Ancaman kebakaran hutan dan lahan membayangi wilayah Kalimantan Tengah. Sejumlah pihak terkait mulai bersiap mengantisipasi kejadian tahunan ini.

DODI, Palangka Raya | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Sejumlah pejabat tinggi di Kalteng menghadiri langsung Apel Siaga Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2025, Jumat (16/5). Di antaranya Gubernur Kalteng Agustiar Sabran, Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan, Kejati Undang Mugopal dan Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Wimoko, dan sejumlah pejabat penting lainnya di Mapolda Kalteng.

Berbagai alutsista dan kendaraan taktis kesiapsiagaan, termasuk perlengkapan canggih berupa drone hingga perlengkapan pemadam karhutla dan ribuan personel terlatih, diperlihatkan dalam apel itu.

Iwan mengatakan, mengacu data karhutla tiga tahun terakhir, Kalteng terus menghadapi tantangan karhutla. Pada 2022, luas karhutla relatif kecil, seperti di Palangka Raya yang tercatat sekitar 30,71 hektare.

Baca Juga :  Rute Kelotok Hias HUT Kobar Tuai Kritik

Namun, pada 2023, terjadi peningkatan signifikan, dengan 8.506 titik panas, 1.811 karhutla, dan luas lahan terbakar mencapai 5.569,32 hektare. Wilayah terdampak terbesar meliputi Kotawaringin Timur, Seruyan, Kapuas, dan Palangka Raya.

Pada 2024, terjadi penurunan. Hingga Oktober tahun lalu, terdapat 3.163 titik panas, menurun sebesar 59,38% dibanding 2023.

Iwan menegaskan, pihaknya akan menegakkan hukum secara tegas. Tidak ada toleransi terhadap pelaku pembakaran lahan. Hal itu demi menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan warga.

Dia juga mengatakan, koordinasi antarinstansi harus berjalan dinamis. Jangan sampai ada ego sektoral. Suksesi penanganan karhutla merupakan keberhasilan bersama.

”Sangat perlu kesiapsiagaan berdasar data tersebut. Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla ini tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan kerja sama lintas sektoral, antarlembaga, dan partisipasi aktif masyarakat,” katanya.

Iwan menekankan, langkah-langkah yang dapat dilakukan meliputi deteksi dini dengan pemantauan titik panas melalui satelit dan patroli lapangan, pemetaan wilayah rawan karhutla, serta penguatan sistem pelaporan cepat.



Pos terkait