Pembunuhan Polisi Menyibak Bekingan Bisnis Haram, Tersangka Diupah Rp1,5 Juta Per Hari

tersangka pembunuhan polisi
TERSANGKA: Pelaku penganiayaan terhadap aparat kepolisian Aipda AW yang berujung tewasnya korban di kawasan Puntun, kampung narkoba Palangka Raya, dihadirkan aparat dalam konferensi pers, Selasa (6/12). (DODI/RADAR SAMPIT)

”Melihat ada perkelahian, pelaku lain membantu dan korban terdesak, lalu lari ke rawa-rawa. Pelaku tetap mengejar sampai akhirnya korban dikeroyok. Ada yang memukul menggunakan tangan kosong, balok, dan palu. Di tempat itu juga ada penembakan menggunakan airsoft gun lima kali. Ada di leher dan kuping,” ujar Budi.

Penganiayaan itu membuat korban akhirnya tak berdaya. Saat itu posisinya masih di rawa-rawa. Warga yang melihat korban kemudian mengevakuasinya ke daratan. Setelah itu, korban dibawa ke rumah sakit, namun meninggal dunia dalam perjalanan.

Bacaan Lainnya

”Korban meninggal dunia di jalan, bukan di TKP. Namun, tetap dalam penyelidikan aparat kepolisian,” ujarnya.

Budi menegaskan, sejumlah pelaku lainnya masih diburu, termasuk aktor utama, yakni pelaku yang menembak korban. Satu pelaku lainnya masih juga dikejar lantaran memprovokasi untuk menghabisi nyawa korban.

”Banyak yang masih kami kejar. Ada tiga. Saya imbau pelaku yang belum ditangkap segera menyerahkan diri. Tindakan tegas terukur akan diberlakukan jika melakukan perlawanan,” ujarnya.

Baca Juga :  Panik Rumah Digerebek, Ternyata sang Ibu Simpan Sabu

Berdasarkan hasil visum dan autopsi, lanjutnya, ada dua proyektil bersarang di leher dan telinga kanan korban. Ada pula bekas pukulan benda tumpul di kepala belakang.

”Yang membuat korban meninggal dunia adalah dua proyektil dan pemukulan benda tumpul. Korban ditembak dari jarak dekat. Para tersangka mengetahui korban adalah anggota Polri,” katanya.

Budi menambahkan, pelaku dijerat Pasal 338 jo 170 Ayat 3 dan 351 Ayat 1 dengan ancaman penjara 12 tahun lebih. ”Kasus ini akan terus dituntaskan. Semoga pelaku lain bisa ditangkap,” ujarnya.

Ketua Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Kalteng Pendeta Mediorapano mendesak agar pelaku lainnya yang masih berkeliaran agar segera ditangkap. Dia juga mengharapkan polisi bisa mengungkap motif utama kasus yang terjadi di wilayah yang dikenal dengan sebutan kampung narkoba itu.

”Harus diusut tuntas sejelas-jelasnya. Kepolisian harus mengungkap motif utama pembunuhan tersebut,” katanya. (daq/ign)



Pos terkait