Eko memaparkan, bertambahnya jumlah penduduk miskin ini di antaranya disebabkan penurunan daya beli masyarakat karena dampak pandemi Covid-19. Bahwa garis Kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non-makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin.”Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan,”sebutnya.
Lanjutnya, komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar garis kemiskinan baik di perkotaan maupun di pedesaan, pada umumnya hampir sama. Beras dan rokok kretek filter masih memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 19,24 persen dan 13,82 persen di perkotaan.
Di perdesaan, beras memberi sumbangan sebesar 23,00 persen dan rokok kretek filter 15,23 persen. Komoditi lainnya adalah daging ayam ras (6,78 persen di perkotaan dan 5,28 persen di pedesaan), telur ayam ras (4,44 persen di perkotaan dan 3,94 persen di pedesaan), mie instan (3,60 persen di perkotaan dan 3,77 di pedesaan), gula pasir 2,75 persen di perkotaan dan 3,70 persen di pedesaan).
Lalu, bawang merah (2,26 persen di perkotaan dan 2,52 di pedesaan), kue basah (2,13 persen di perkotaan dan 1,98 persen di perdesaan), dan seterusnya. “Komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar baik pada GK perkotaan dan perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik, perlengkapan mandi, pendidikan dan sabun cuci,” bebernya.
Dia menyampaikan, persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
“Indeks kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin,” paparnya.
Eko menambahkan, faktor-faktor berpengaruh terhadap Tingkat Kemiskinan,pandemi Covid-19 yang berkelanjutan berdampak pada perubahan perilaku serta aktivitas ekonomi penduduk sehingga mempengaruhi angka kemiskinan.