“Kami mendorong masyarakat untuk mau menggeluti dunia pertanian khususnya tanaman pangan sehingga kedepan dapat meningkatkan hasil produksi pangan yang berdampak terhadap inflasi terutama seperti cabe merah, cabe rawit, bawang merah dan tanaman hortikultura lainnya. Kalau semua ini tumbuh di Kalteng maka apa yang dipasarkan di Kalteng merupakan hasil petani Kalteng,” kata Taufik.
“Distribusi pengiriman lebih dekat dan harga yang sampai ke konsumen lebih murah. Diharapkan ke depan dengan produksi pangan yang tersedia dapat menstabilkan pasokan pangan sepanjang tahun dan dapat menekan fluktuasi harga pangan di pasaran,” tambahnya.
Pihaknya juga telah bekerjasama dengan tenaga penyedia digital farming di Bandung yang secara langsung memberikan pendampingan dan pembinaan tentang penerapan digital farming, salah satunya kepada kelompok tani Margo Mulyo.
“Kami bekerjasama dengan tenaga penyedia dari Bandung yang kami lihat berhasil mewujudkan hasil yang bagus dari hasil produksi dan metode teknologi pemupukan dan pengairan sehingga dapat meminimalisir tenaga petani yang berlebihan dan tentunya lebih efisien dan efektif,” katanya.
Wakil Bupati Kotim Irawati mengatakan, penerapan digital farming menjadi salah satu langkah penting dalam upaya mengintegrasikan tekonologi digital ke dalam sektor pertanian.
Di era industri 4.0, teknologi digital telah menjadi pilar utama dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor termasuk pertanian. Pemanfaatan teknologi mampu menyajikan data real time dan kemudahan akses mampu memberikan efisiensi dan efektivitas dari seluruh proses pertanian dari sisi hulu hilir sehingga mampu meningkatkan kualitas hasil pertanian serta mendukung ketahanan pangan nasional.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah yang telah menunjuk dan memilih kelompok tani Margo Mulyo di Kotim sebagai pilot project penerapan digital farming komoditas cabai dan saya berharap SOPD terkait dapat mensosialisakan dan menerapkan digital farming kepada kelompok tani di Kotim khususnya di bidang pertanian hortikultura sebagai salah satu solusi menjaga ketersediaan dan ketahanan pangan di Kotim,” kata Irawati.