Penghasilan Bukan Ukuran, Semangat Kebersamaan Menjalankan Bisnis Koran

Yang Tersisa dari Perayaan HUT Radar Sampit ke-17 Tahun (1)

hut radar sampit
RAYAKAN HUT: Jajaran manajemen bersama karyawan dan karyawati Radar Sampit berfoto bersama usai perayaan HUT Radar Sampit ke-17 tahun, Senin (17/4) lalu. (HENY/RADAR SAMPIT)

Pengalaman lainnya dibagikan Lestari Widodo, pria yang kini menjabat Manajer Keuangan Radar Sampit. Dia bergabung dengan Radar Sampit pada 5 Mei 2006, belum sebulan setelah Radar Sampit berdiri.

”Sebelum masuk Radar Sampit, saya kerja di perusahaan dealer sambil jual spare part. Dari sisi pendapatan sih lumayan dan saya coba tes kerja di penjualan alat berat dan diterima. Tapi, anehnya saya waktu itu malah memilih kerja di Radar Sampit yang saat itu masih digaji Rp350 ribu per bulan. Jauh jika dibandingkan pekerjaan sebelumnya yang saya tinggalkan,” kata Widodo.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Pria yang akrab disapa Dodo ini awalnya bertugas di bagian pemasaran. Dia menjadi ujung tombak Radar Sampit untuk memasarkan koran. Tugasnya tak mudah. Dodo harus memastikan koran Radar Sampit yang terbit bisa didapatkan dengan mudah oleh penikmat informasi.

Menurut Dodo, sebelum media sosial berkembang pesat seperti sekarang, koran Radar Sampit laku keras. Apalagi ketika ada peristiwa besar, bisa dipastikan koran bakal habis seperti kacang goreng.

Baca Juga :  Begini Sosok Almarhum Camat Telawang Siagano di Mata Bupati Kotim

Dodo melanjutkan, suasana kerja di Radar Sampit yang nyaman membuatnya bertahan sampai sekarang. Radar Sampit sudah seperti keluarga kedua baginya.

”Saya pikir bekerja di Radar Sampit bukan karena gajinya. Tetapi, saya merasakan suasana kerja yang nyaman antara pimpinan dan karyawan bisa saling berkomunikasi dengan nyaman,” ujarnya. (***/bersambung)



Pos terkait