Perang Rusia-Ukraina Juga Berimbas ke Sampit, Begini Kondisinya

Harga emas di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Kota Sampit melonjak naik sejak sepekan lalu
Ilustrasi. (net)

SAMPIT – Harga emas di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Kota Sampit melonjak naik sejak sepekan lalu. Kenaikan harga diduga dipicu emas dunia yang bergejolak. Selain itu, kemungkinan disebabkan perang antara Rusia dan Ukraina.

“Baru dua hari ini harga emas merosot turun sekitar Rp 10-20 ribu per gram. Tetapi, kalau dihitung selama seminggu terakhir harga emas dari semua jenis rata-rata masih mengalami kenaikan, belum stabil,” kata Darsani, Owner Toko Emas Abadi, Sabtu (26/2).

Bacaan Lainnya
Gowes

Secara rinci dijelaskannya, harga emas jenis Aneka Tambang (Antam) atau biasa dikenal dengan emas batangan dibanderol Rp 945 ribu per gram, emas jenis 999 mengalami kenaikan Rp 970 ribu per gram dibandingkan minggu lalu Rp 940 ribu, emas putih jenis 750 mengalami kenaikan menjadi Rp 750 ribu per gram, emas jenis 700 mengalami kenaikan menjadi Rp 680 ribu dibandingkan minggu lalu yang masih di harga Rp 670  ribu.

Sedangkan emas jenis 450 dijual dengan harga Rp 430 ribu per gram dan emas jenis 375 dijual dengan harga Rp 410 ribu per gram. “Emas 450 sama 375 biasanya stabil tidak begitu berpengaruh, minggu ini ikut mengalami kenaikan,” katanya.

Baca Juga :  Gubernur Siap Berdialog dengan Pendemo

Penyebab kenaikan harga emas, kata Darsani, karena beberapa faktor. “Penyebabnya harga emas dunia masih bergejolak, bisa juga disebabkan karena perubahan kurs mata uang dollar AS  atau kemungkinan  dipicu karena ketegangan situasi darurat antara Negara Ukraina dan Rusia yang terjadi baru-baru ini,” katanya.

Meskipun harga mengalami kenaikan, daya beli masyarakat masih stabil. “Harga emas naik, penjualan tetap stabil. Masih 60 persen membeli dan 40 persen menjual,” katanya.

Minat masyarakat beli emas umumnya meningkat menjelang Lebaran. “Trennya setiap bulan puasa menjelang lebaran, para perempuan di Sampit senang berbelanja emas,” katanya.

Pantauan Radar Sampit, Toko  Emas Mitra Baru kerap dipadati pembeli. Bahkan, pelanggan terpaksa harus mengantre menunggu giliran dilayani. “Pelanggan kami yang datang ada dari berbagai kota dan kecamatan, biasanya pelanggan online enggak kalah cepatnya sama pembeli di toko,” sahut Atika Rahmawati, anak owner Toko Emas Mitra Baru.



Pos terkait