Peresmian Satu-satunya Gedung Krematorium di Kalteng

Habiskan Dana Rp1,6 Miliar, Hanya Tiga Jam Bakar Jenazah

boks krematorium
TANDA TANGAN: Bupati Kotim Halikinnor menandatangani prasasti peresmian Gedung Krematororium di kawasan TPU Jalan Jenderal Sudirman km 6,3, Jumat (16/6/2023). (Heny/Radar Sampit)

Semangat gotong royong warga Tionghoa di Sampit jadi apresiasi tersendiri bagi Bupati Kotim Halikinnor. Daerah yang dipimpinnya itu kini menjadi satu-satunya di Kalteng yang memiliki fasilitas tempat kremasi jenazah.

HENY, Sampit

Sinar matahari beranjak tinggi pagi itu, Jumat (16/6/2023). Suasana tempat pemakaman umum di Jalan Jenderal Sudirman km 6,3 Kota Sampit yang biasanya sepi, dipenuhi sejumlah pejabat penting, termasuk orang nomor satu di Kotim, Halikinnor.

Kedatangan Halikinnor untuk meresmikan langsung krematorium di kawasan tersebut. Dia kagum pada kerja sama warga Tionghoa di Sampit, sehingga gedung tersebut bisa berdiri.

”Saya apresiasi atas kerja sama dan semangat gotong royong warga Tionghoa yang secara swadaya membangun gedung krematorium yang sekarang sudah bisa digunakan untuk mengkremasi jenazah atau pengabuan jenazah,” kata Halikinnor, usai menandatangani prasasti peresmian Gedung Krematorium.

Sebagai bentuk apresiasi itu, Halikinnor langsung menjawab usulan warga Tionghoa yang tergabung dalam perkumpulan sosial bakti di Sampit. Mereka bermohon agar jalan masuk menuju kawasan tempat pemakaman umum yang diperuntukkan untuk semua lintas agama yang hanya berupa tanah itu agar segera diaspal. Pasalnya, setiap musim hujan, jalan masuk kerap menimbulkan genangan air pada titik tertentu.

Baca Juga :  Tangisan Terakhir di Penghujung Masa Jabatan

”Pengaspalan jalan masuk pemakaman paling lambat dibangun tahun depan. Dananya pakai dana aspirasi (DPRD Kotim). Kekurangannya menggunakan dana APBD. Makanya, saya minta Dinas PUPRPRKP Kotim untuk menghitung lagi berapa jalan yang perlu diaspal,” katanya.

Ketua Perkumpulan Sosial Bakti Sampit Budiman Koteng menyampaikan terima kasih kepada Bupati Kotim yang telah merespons cepat aspirasi pengaspalan jalan masuk menuju pemakaman.

”Terima kasih kepada Pemkab Kotim khususnya Pak Bupati Kotim yang telah mendukung pembangunan ini baik dana maupun semangat yang diberikan kepada kami, sehingga bangunan krematorium ini dapat selesai dan bisa digunakan untuk pengabuan jenazah,” kata pria yang akrab disapa Koteng ini.



Pos terkait