Terpisah, Guru di SMA Muhammadiyah Sampit Joni sepakat dengan harapan Pemkab kepada UMSA agar terus konsisten menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Joni berharap UMSA aktif melakukan penelitian bagi pengembangan ilmu sebagaimana yang tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Di tingkat pendidikan SMA Muhammadiyah Sampit sudah mampu menjadi barometer di Kotim dalam melakukan penelitian. Sebagai contoh, lima tahun lalu SMA Muhammadiyah Sampit sudah melakukan uji coba antibodi tanaman pisang di Kabupaten Seruyan dan 5 bulan yang lalu guru di SMA Muhammadiyah Sampit telah memberikan pelajaran teknologi menanam jeruk dengan jambu mente di lahan pasir Desa Pematang Panjang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.
SMA Muhammadiyah Sampit juga telah menanam 100 bibit tanaman di lahan konservasi gambut di Jalan HM Arsyad km 6. Ada jenis tanaman meranti, tenokling, kayu manis, kapur, simpur, dan sejumlah jenis kayu potensial lainnya ditambah tanaman buah-buahan lokal durian, tarap, ketapi yang sudah ditanam pada pertengahan tahun 2021 lalu.
Selain itu, SMA Muhammadiyah Sampit saat ini juga masih melaksanakan proyek uji coba formula yang dibuat SMA Muhammdiyah Sampit berkolaborasi dengan zat mineral (Ge Lite) yang ditemukan Prof Choi Jongbo dari Korea dan zat asap cair yang ditemukan Prof M Isheny dari Sampangan Bekasi untuk membasmi serangan penyakit bisulan dan tumor buah, pada Hak Pengusahaan Hutan (HPH) PT Gunung Gajah Abadi di Desa Miau Baru, Kecamatan Kombeng, Kabupaten Kutai Timur, Propinsi Kalimantan Timur sebanyak 37.000 tanaman meranti jenis leprosula, parvipolio dan joharensis.
”SMA Muhammadiyah Sampit dipercaya oleh PT Gunung Gajah Abadi untuk mengolaborasikan zat asap cair dan mineral korea dan formula dari SMA Muhammadiyah dibuat untuk mengobati masalah luka pada tanaman meranti jenis joharensis. Kedua produk ini juga sangat diperlukan sebagai bahan campuran formula dari SMA Muhamadiyah Sampit, untuk memberantas penyakit bisulan dan tumor buah, serta ulat api yg menyerang tanaman meranti,” kata Joni, Guru Mata Pelajaran Muatan Lokal di SMA Muhamadiyah Sampit.