Kisah Warga Sampit Jadi Sultan Dadakan karena Judi Online

Akali Sistem, Menang Ratusan Juta, Akhirnya Bangkrut dan Frustasi

ilustrasi judi online
JUDI ONLINE: Warga melihat iklan judi online melalui gawainya. (ILUSTRASI/ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA/FOC)

Jerat judi online mempengaruhi sebagian besar kehidupan masyarakat. Termasuk di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

SABRIANOOR, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Maraknya judi online juga merambah sebagian masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur. Bahkan, ada yang sampai untung hingga ratusan juta rupiah.

Seorang warga Sampit pernah mengakali sistem judi tersebut. Hasilnya, dia meraup untung besar.

Penjudi berinisial IK (31) itu dulunya bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta. Pada 2013, dia sudah mulai mengenal judi online melalui permainan poker di salah satu warnet di Sampit.

”Saat itu warnet masih menjadi primadona tongkrongan warga. Selain sebagai sarana informasi, juga untuk bermain game online,” kata DN, rekan IK.

Dari itu dia tertarik dengan aktivitas temannya saat berjudi secara daring. IK lalu mencoba dan mengalami siklus perjudian yang biasanya terjadi, yaitu menang di awal, lalu kalah. Kemudian penasaran terus-menerus.

Pada Desember 2014, IK berhasil menemukan pola dan celah untuk memenangkan permainan poker online. Dengan percaya diri dia bertaruh dalam jumlah besar.

Baca Juga :  NAH LHO!!! Pengesahan Raperda Dinilai Cacat Hukum gara-gara Sejumlah Legislator Kotim Bolos Paripurna

Berbekal pengetahuan celah permainan tersebut, IK meraup hingga belasan juta dalam satu hari. Malamnya, dia menghabiskan hasil judi dengan foya-foya bersama teman komunitasnya.

Tempat hiburan malam jadi pilihan. Dia membebaskan teman-temannya memilih menu makanan sepuasnya.

Selama Desember 2014, IK mengaku mengantongi uang hasil judi online sebesar Rp300 juta lebih. Sebagian hasil judi itu untuk membeli barang mewah.

”Sempat punya satu Honda Scoopy, satu motor trail Kawasaki, Samsung paling mahal, laptop, dan lainnya. Kalo ditotal, yang sudah didapatkan kurang lebih setengah miliar. Sayangnya dia (IK) tidak bisa mengemudikan mobil, jadi tidak beli mobil,” kata DN.

IK menjadi sultan dadakan di lingkungannya. Dia juga disebut memiliki banyak kekasih.

”Kami berlima diajaknya liburan akhir tahun ke Bandung. Semua biaya ditanggung IK. Baik penerbangan maupun reservasi hotel,” ujar DN.

Kemenangan besar IK yang berlangsung terus menerus selama satu bulan, rupaynya tercium penyedia layanan. Sistem pun diubah hingga pada awal Januari 2015, IK terus mengalami kekalahan.



Pos terkait