Meski ia sendiri pedih kalau harus melihat istrinya sembunyi-sembunyi menemui selingkuhannya.
Telepon panggil yang-yangan dengan laki-laki, digilir setiap hari. Belum lagi menggilir ketemuan.
”Sifatnya dia, sama persis sama saya dulu. Ya sayang, ya cinta sama pasangan, tapi memang tidak bisa kalau harus berhubungan sama satu orang saja. Harus banyak, memang jiwa pengembara,” pungkas pengusaha sarang burung walet itu. (*/opi)