Tanpa pengawasan dokter, kandungan skopolamim juga mampu merusak sel-sel saraf manusia dan menghilangkan koordinasi motorik mereka. Bahkan, efek berbahaya dari kecubung juga mampu menghilangkan memori jangka pendek seseorang.
Mengutip harian luar negeri “The Daily Star”, kandungan skopolamin pada obat-obatan dan herbal telah diteliti terlebih dahulu. Kepala Pemeriksa Kimia DNC Dulal Krishna Saha menjelaskan, hasil riset menyatakan skopomolamin berefek membuat korban tidak mampu mengendalikan tindakan mereka.
Penggunaan kandungan skopolamin sudah ada sejak Perang Dunia II. Digunakan intelijen untuk menguak informasi dari musuh yang tertawan.
”Ini adalah salah satu “serum kebenaran” pertama yang digunakan selama Perang Dunia II untuk memperoleh informasi dari target yang tidak bersedia. Namun, sebagian besar dikenal karena sisi gelapnya,” katanya.
Skopolamin telah digunakan dalam tindak kejahatan lainya dengan cara meniupkan serbuk ataupun cara lainnya kepada korban agar terkena efek dari skopolamin, yaitu halusinasi.
Para korban akan melakukan apa saja untuk penyerang mereka. Mulai dari menyerahkan semua harta benda mereka hingga bahkan membunuh seseorang untuk mereka. (daq/rm-107/ign)