PPDB di Kotim Jangan Menumpuk di Sekolah Tertentu

Rinie Anderson
Rinie Anderson

SAMPIT, RadarSampit.com-Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Rinie Anderson  menegaskan, kepada Dinas Pendidikan setempat,  untuk menjadi pembina bagi sekolah-sekolah swasta yang setiap tahun ajaran terancam tutup karena tidak kebagian murid. Hal ini juga imbas adanya monopoli  penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sekolah tertentu.

“Saya harap tahun ini dinas pendidikan berupaya bagaimana agar sebaran penerimaan peserta didik baru ini tidak menumpuk di satu sekolah saja. Jangan sampai ada menambah kouta peserta didik,  apalagi menambah ruangan belajar baru yang dibebankan kepada  orang tua wali murid. Hal ini tentunya ancaman bagi sekolah swasta,”ujarnya.

Bacaan Lainnya

Menurut Rinie sekolah-sekolah di Kotim ini juga banyak sekolah swasta. Diakuinya, selama ini sekolah swasta masih dianggap sekolah “buangan” apabila tidak diterima di sekolah yang diinginkan. Padahal tegasnya, anggapan tersebut salah besar. Pasalnya banyak sekolah swasta di Kotim yang terus berinovasi dan membuka terobosan baru untuk mencerdaskan anak bangsa.

Baca Juga :  Usai Ngebut, Pemuda Ini Tewas di Atas Motor

“Untuk itulah tidak cukup hanya peran serta dari sekolah itu saja,  tetapi bagaimana dinas pendidikan melakukan manajerial sekolah sehingga semuanya sekolah di Kotim ini bisa berjalan dan beroperasional  dengan baik. Apakah itu sekolah negeri ataupun itu sekolah swasta,”ujar Politikus PDI Perjuangan ini.

Rinie juga menegaskan, apabila ada sekolah swasta yang tutup maka ini sama saja artinya kegagalan pemerintah untuk membina dan membimbing sekolah swasta tersebut. Dirinya tidak ingin sekolah di Kotim ini tutup,  karena sampai tidak kebagian siswa.

Menurutnya, sekolah swasta tentunya bergantung dari jumlah murid. Ketika jumlah murid banyak,  maka akan mendapatkan dana operasional dari pemerintah. Dana ini tentunya untuk menggerakan sekolah swasta tersebut, membayar para pengajarnya.

“Justru saya mendorong bagaiamana sekolah ini diperbanyak karena perkembangan manusia dari hari ke hari semakin meningkat dan otomatis jumlah sekolah pun harus dibarengi dengan pertumbuhan calon peserta didik,”pungkas Rinie Anderson. (ang/gus)

Pos terkait