”Ada makanan yang dianggap memberi keberuntungan, seperti ikan dan mi yang memiliki makna agar panjang umur,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, ada tradisi lain yang biasanya dilakukan saat Imlek, yakni bertukar amplop merah atau angpao dan hadiah lainnya. Tradisi ini paling ditunggu-tunggu.
“Ini tradisi yang biasanya paling ditunggu, di mana yang masih single dan belum berkeluarga akan diberikan hadiah. Hadiah yang paling umum adalah angpao,” katanya.
Angpao tersebut berisi uang dan sering diberikan kepada anak-anak dan kerabat yang masih lajang. Jumlah uang berkisar puluhan hingga ratusan ribu. Sepekan jelang Imlek, warga keturunan Tionghoa membersihkan dan mendekorasi rumah dengan pernak-pernik yang umumnya berwarna merah ataupun emas.
Tradisi membersihkan rumah memiliki makna menyapu kesialan tahun sebelumnya dan membuat rumah mereka siap menerima keberuntungan. Sedangkan warna merah diyakini sebagai warna keberuntungan untuk Tahun Baru Imlek. Di samping itu, merah menunjukkan kemakmuran dan energi yang dapat mengusir roh jahat dan segala sesuatu yang bersifat negatif.
Biasanya, warna merah didominasi dengan menggantungkan lentera merah di jalanan dan gambar tahun baru ditempel di pintu. Perayaan Imlek tahun ini diharapkan tak hanya mengulang tradisi saja, tetapi dapat membawa keberkahan bagi siapa saja. (yn/ign)