Keempat, akan memaksimalkan pengelolaan aset untuk kesejahteraan wartawan. Selain itu, membuka kemungkinan untuk mendirikan koperasi bagi anggota PWI Kotim, dan kelima akan menerapkan sistem digitalisasi, salah satunya membuat web khusus untuk PWI Kotim.
Program yang akan dijalankannya, di antaranya menjalankan roda organisasi dengan semangat kebersamaan, memfasilitasi dan mendukung semua wartawan untuk menjalankan tugas jurnalistik, terutama apabila ada liputan di luar kota secara adil dan merata.
”Selama masa kepemimpinan saya, akan saya usahakan untuk rutin menggelar pelatihan jurnalistik bagi anggota PWI untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya di bidang jurnalistik,” ujarnya.
Siti juga akan mengagendakan lomba jurnalistik setiap tahun khusus bagi anggota PWI Kotim. Program itu akan bermanfaat memotivasi wartawan untuk menghasilkan karya jurnalistik yang baik dan meningkatkan persaingan melalui karya yang dihasilkan.
”Saya juga akan mengadakan pelatihan kehumasan. Program ini akan dikolaborasikan dengan pemerintah daerah sekaligus membantu pemerintah sebagai mitra PWI. Program ini juga akan membantu wartawan atau media massa mendapatkan berita-berita seputar pemerintahan yang dihasilkan sendiri oleh aparatur pemerintahnya. Artinya, wartawan tak perlu lagi berlelah-lelah atau berkeringat hanya untuk mendapatkan berita seputar kegiatan bupati, wabup, sekda, atau program dinas,” ujarnya.
Di samping itu, akan menjalankan roda organisasi secara transparan dan terbuka, baik dalam hal anggaran maupun program. Misalnya, setiap anggaran yang masuk untuk PWI, akan dibahas bersama penggunaannya, sehingga benar-benar bermanfaat bagi organisasi.
Perempuan lincah, aktif, tegas, dan komunikatif kelahiran Sampit, 25 November 1978 ini telah mengawali karier sebagai jurnalis atau wartawati sejak tahun 2003 di Kalteng Pos.
”Saya sempat bolak balik tugas ke Sampit dan Palangka. Tahun 2009 saya merangkap jabatan sebagai wartawan yang masih aktif di lapangan dan menjadi Kepala Biro Kalteng Pos di Kotim,” katanya.