Setelah itu terbangunlah sebuah masjid baru berukuran 10×10 meter, beratap sirap dan bagian atas berbentuk limas persegi lima. Warga sepakat memberi nama masjid itu Al-Aqsha.
Setelah bagan berkembang menjadi perkampungan, jumlah penduduk juga semakin bertambah sehingga kondisi masjid perlu diperluas lagi.
Dari riwayat yang diingat oleh Ardiansyah, pemugaran masjid pernah dilakukan pada era tahun 70-an, bentuk atap limas diubah menggunakan kubah. Kemudian masuk tahun 80-an bentuk bangunan mulai diubah total dan diperluas hingga masuk tahun 90-an. Pembangunan masjid itupun terus berlanjut hingga sekarang dengan desain lebih modern.(sla)