STY tak membocorkan formasi lini depannya ini dalam jumpa pers kemarin. Dia hanya menekankan persiapan tim secara umum dan apa yang dia ketahui tentang calon lawan. ”Uzbekistan tim yang sangat, sangat bagus. Performanya sangat stabil, sangat terorganisasi, dan sangat disiplin,” jelasnya.
Dari empat laga, tim asuhan Timur Kapadze itu sukses mencetak 12 gol dan belum kebobolan sama sekali. Dan, seperti Indonesia, mereka juga tidak bertumpu kepada satu dan dua pemain untuk membobol gawang lawan. Ke-12 gol mereka dicetak sepuluh pemain berbeda. ”Transisi mereka dari menyerang ke bertahan dan sebaliknya sangat cepat,” puji STY.
Di kubu Uzbekistan, Timur Kapadze juga tak mau menganggap remeh Indonesia. ”Pertandingan besok (malam ini, Red) melawan Indonesia kami yakin juga akan sulit. Tapi, kami siap dan saya juga punya strategi dan telah mempersiapkan tim dengan baik,” katanya.
Tak Jadi Beban
Bagi Indonesia U-23, punya kesempatan untuk berpartisipasi di Olimpiade sangat langka. Sebab, selama ini target itu sangat susah digapai. Sudah sangat lama sepak bola Indonesia tidak ikut serta dalam pesta olahraga bergengsi sejagat raya tersebut.
Kali terakhir Indonesia berpartisipasi dalam ajang tersebut adalah di Olimpiade Melbourne 1956. Indonesia melaju setelah lawannya, Taiwan, mengundurkan diri.
STY mengaku baru tahu fakta tersebut. ’’Saya minta maaf, saya tidak tahu tentang partisipasi Indonesia di Olimpiade sebelumnya,’’ katanya dalam jumpa pers pralaga kemarin.
Meski begitu, STY tak merasa hal itu menjadi beban tersendiri. Sebaliknya, pelatih asal Korea Selatan tersebut bertekad membawa Indonesia mengulangi sejarah istimewa itu. ’’Ini waktunya untuk Indonesia ikut Olimpiade (lagi),’’ tegasnya.
’’Saya sama sekali tidak memiliki tekanan besar (untuk mewujudkannya). Saya memilih untuk menikmati momen ini, tantangan yang datang, dan saya akan membawa momen kebahagiaan bersama pemain. Sekarang saya akan membuat tim Indonesia lolos ke Olimpiade,’’ imbuh eks pelatih timnas Korea Selatan itu.