Sempat Mundur, Kotim Pastikan Bangun Pabrik Pengolah Sampah dan Limbah Medis Tahun Ini

sampah kotim
MENINJAU LOKASI : Bupati Kotim Halikinnor bersama sejumlah pejabat terkait meninjau lahan yang akan dijadikan lokasi pembangunan pabrik pengolahan limbah medis dan non medis di TPA Jalan Jenderal Sudirman KM 14, beberapa tahun lalu. (Heny/Radar Sampit)

Dari perjanjian kerjasama itu, rencananya Pemkab Kotim bersama pihak ketiga akan membangun pabrik industri pengelolaan sampah limbah medis dan non medis di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman KM 14.

Pemkab Kotim kemudian kembali melaksanakan pertemuan kedua dalam rangka penandatangan kerjasama antara Pemkab Kotim, PT Bumi Resik Nusantara Raya dan PT Hapakat Betang Mandiri, Senin (18/4/2024).

Bacaan Lainnya

Pemkab Kotim juga  telah menyiapkan lahan seluas 3 Ha yang nantinya akan dibangun pabrik industri pengelolaan sampah limbah medis dan non medis. Rencananya, pembangunan akan dimulai Agustus dan ditargetkan selesai Juli tahun depan.

“Rencana awal persiapan lahan disiapkan 4 ha, tetapi untuk sementara kita siapkan 3 ha, sambil melihat perkembangannya nanti,” kata Machmoer, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim melalui Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun DLH Kotim Gatot Ismutarto, Senin (18/4/2024).

Baca Juga :  Demokrat Rasional Soal Syarat Koalisi  

Direktur PT Bumi Resik Nusantara Raya Djaka Winarso mengatakan setelah penandatanganan MoU, pembentukan tim melakukan studi kelayakan dengan menurunkan tim dari Jakarta ke lokasi selama tiga sampai enam bulan. Setelah tahap studi kelayakan selesai, pihaknya akan mempersiapkan pembuatan mesin yang membutuhkan waktu sekitar empat bulan, instalasi pengelolaan sampah sekitar satu bulan dan tahap uji coba sekitar satu bulan.

“Kami yang siapkan teknologinya, menyediakan bangunan industri berserta mesin serta instalasi didalamnya. Kalau rencan studi slesai, izin lingkungan, izin bangunan dan lain-lain berjalan lancar, Agustus itu, kita rencanakan sudah peletakkan batu pertama. Proses izin ini yang belum bisa kami tentukan selesainya kapan karena urusan izin langsung ke pusat. Namun, kami targetkan kalau semua tahapan dan prosesnya selesai, target kami tahun depan, kalau tidak Juni atau Juli mulai persiapan operasi. Semoga saja semua berjalan lancar, tidak ada kendala,” ujarnya.

Mengenai sistem kerjasama nantinya, Djaka mengatakan pihaknya berencana membuat konsorsium dengan membentuk perusahaan baru. “Ada tiga perusahaan yang bekerjasama PT Bumi Resik, BUMD dari PT Hapakat Betang Mandiri dan PT Hidro Energi Persada. Nanti akan buat konsorsium, pelaksanaannya seperti apa masih belum tahu, mungkin saja bentuk PT baru, misalkan PT Hapakat Resik Persada, kita lihat nanti,” ujarnya.



Pos terkait