Terkait permodalan akan ditanggung oleh pihak PT Bumi Resik Nusantara Raya. Pada pembangunan tahap pertama yakni pabrik industri pengiolahan limbah medis yang meliputi proses pengumpulan, pengangkutan hingga pengelolaan sampah limbah medis dan non medis.
“Selama ini pengolahan limbah medis di Kalteng belum ada. Jadi, pengolahan limbah medis itu dikirim ke Kaltim atau ke Jawa. Sekarang kami mau mendirikan di Sampit untuk mencakup seluruh Kalteng. Dengan kapasitas yang dapat menampung 6-12 ton per hari mencakup Kalteng,” ujarnya.
“Sementara ini kita baru dapet 4-5 ton kurang lebih ya di kalteng. Sementara ini kita masih melakukan studi kapasitas. Jadi kalau ada daerah sekitar juga mau ikut kemari mungkin kapasitas bisa sampai 12 ton,” tambahnya.
Sementara itu, terkait nilai investasi dan potensi pendapatan daerah dari adanya industri pengelolaan sampah, dirinya mengaku masih belum memperhitungkan.
“Nilai investasi masih belum tahu, setelah studi kelayakan baru bisa diketahui biaya pengelolaan sampahnya berapa dan apa saja produk yang bisa dihasilkan. Pemasaran produknya nanti kami juga siap bantu, tentunya tetap melibatkan dari kedua belah pihak,” tandasnya. (hgn)