Mantan Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Jatim ini menyebutkan, diduga penganiayaan terjadi karena pelaku cemburu sebab korban sering membuat konten di media sosial (TikTok) yang memancing netizen untuk berkomentar. “Motif sementara yang kami lihat karena pelaku cemburu, korban sering buat konten di medsos. Kemudian mereka cekcok akhirnya terjadi pembunuhan,” ucapnya.
Mirzal menerangkan, pelaku saat ini sudah teridentifikasi. Anggota Jatanras Polrestabes Surabaya masih mengejar pelaku yang sudah diketahui keberadaannya.
Salah satu tetangga korban, Andre, mengatakan bahwa pelaku sehari-hari dikenal sebagai orang pendiam. “Orangnya pendiam, sering ke masjid. Kerjanya tukang bangunan,” katanya. (rus/rek)