SMP Negeri 1 Sampit Luncurkan Kartu Pelajar Digital, SIAKAD Spensa, dan Rekam Pedik

Tak Ada Alasan Membolos, Orang Tua Bisa Ikut Awasi Aktivitas Anak di Sekolah

smpn 1 sampit
DILUNCURKAN:  Plt Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah, Kepala SMPN 1 Sampit Maspa, Ketua Komite Susilo, anggota DPRD Kotim Abdul Kadir, perwakilan orang tua, dan ratusan pelajar SMPN 1 meluncurkan bersama tiga sistem berbasis digital, Senin (13/11). (HENY/RADAR SAMPIT)

”Alat ini tidak bisa berfungsi tanpa adanya internet atau jaringan lokal, wifi atau lewat terhubung internet di handphone. Yang menjadi kendala, jaringan internet sekolah belum maksimal, kadang bisa terputus koneksi sehingga harus mengulang. Ini yang menjadi PR kami kedepan, agar sistem ini dapat benar-benar diterapkan maksimal,” ujarnya.

Sebenarnya kata Dwi, penerapan sistem ini dapat dilakukan dengan kualitas jaringan internet yang kurang stabil asalkan didukung dengan server komputer sekolah. “Kalau server kami sudah dihosting di internet, tidak menggunakan server komputer sekolah. Untuk sekolah lain yang masih terkendala jaringan bisa menerapkan sistem ini asalkan didukung server komputer yang berada di sekolah,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Kedua, sistem berbasis website yang mana fungsinya untuk publikasi informasi yang disederhanakan melalui aplikasi Sistem Informasi Akademi (SIAKAD) Spensa.  Data yang telah masuk database bisa diakses di aplikasi SIAKAD Spensa oleh orang tua.

Baca Juga :  STIE Sampit Perkenalkan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru

”Kemudahan aplikasi ini, orang tua dapat mengietahui informasi absensi kehadiran anaknya, aktivitas anaknya selama disekolah, jadwal mata pelajaran yang diikuti, materi dan tugas yang diberikan guru, ujian atau ulangan, hasil penilaian dan catatan guru.

”Sistem aplikasi SIAKAD Spensa ini akan terus dikembangkan, harapannya orang tua dapat ikut berpartisipasi mengawasi aktivitas belajar anaknya baik di sekolah maupun di rumah dan diharapkan melalui tiga sistem ini dapat meningkatkan kedisiplinan peserta didik,” katanya.

Ketiga, Dwi mengenalkan sistem berbasis mobile atau android yang dinamakan aplikasi rekam pedik (peserta didik) yang hanya dapat diakses oleh guru untuk mencatat kehadiran peserta didik, prestasi, ekstrakulikuler, jadwal piket kebersihan kelas, bantuan dan restitusi atau pelanggaran yang dilakukan peserta didik.

”Aplikasi rekam pedik ini penting, apabila ada peserta didik yang terlambat karena ada hambatan dijalan atau izin sakit dan izin urusan lain, peserta didik bisa menyampaikan izinnya melalui surat pesan whatsapp grup dan melapor ke guru piket agar tidak dinyatakan terlambat atau tidak hadir tanpa keterangan,” ujarnya.



Pos terkait