Sungai Tualan Meluap, Parenggean Ikut Terendam

banjir di kotim
TENGGELAM: Banjir yang melanda di Kotim nyaris menenggelamkan kediaman warga sepenuhnya, beberapa waktu lalu. (IST/RADAR SAMPIT)

Dirinya berharap curah hujan menurun dan tidak sampai memgakibatkan bencana banjir yang semakin meninggi. Jika hujan tidak reda, dipastikan banjir meningkat. Camat Siyono juga berinisiatif menggunakan dana bantuan dari masyarakat untuk menyediakan dapur umum.

Siyono menambahkan, Pemkab Kotim telah menyalurkan bantuan untuk warga yang terdampak banjir sebanyak 455 sak beras kemasan 5 kg dan ditambah 20 paket sembako untuk warga yang lanjut usia. Bantuan sudah diserahkan melalui Wabup bersama rombongan BPBD Kotim ke desadesa.

Terpisah, Wakil Bupati Kotim Irawati bersama rombongan SOPD kembali melakukan perjalanan mengunjungi Kecamatan Bukit Santuai. Kunjungannya tersebut untuk memantau kondisi banjir yang sebelumnya surut pada beberapa lalu dan dikabarkan banjir naik lagi sekitar 50 cm.

“Saya Jumat pekan lalu sudah mengecek ke Bukit Santuai, air sudah surut semata kaki. Senin sudah normal. Sekarang banjir naik lagi sekitar 30-50 cm,” kata Irawati.

Selama kurang lebih 11 jam, Irawati bersama rombongan melakukan perjalanan melalui jalur darat untuk menyerahkan langsung bantuan untuk masyarakat sebanyak 380 sak beras kemasan 5 kg yang diturunkan ke kantor kecamatan.

Baca Juga :  Datangi BNNP Kalteng, Aliansi Masyarakat Kalteng Jaga Nurani dan Integritas Aparat

“ Kurang lebih 11 jam di perjalanan. Saya kemari untuk mengecek kondisi warga dan ingin memberikan semangat serta dukungan untuk tetap semangat menghadapi musibah banjir,” kata Irawati.

Dirinya juga menyempatkan mengunjungi Puskesmas Bukit Santuai yang berjarak sekitar 200 meter dari kantor kecamatan.

Dataran yang cukup rendah membuatnya semakin prihatin melihat kondisi bangunan Puskesmas yang kembali terendam banjir dikedalaman kurang lebih 50 cm.

Dirinya meminta agar pelayanan kesehatan untuk masyarakat selama bencana banjir agar disiagakan 24 jam. Dikhawatirkan ada masyarakat yang diare dan gatal-gatal karena dampak banjir ini.

Irawati mengatakan Pemkab Kotim akan merencanakan relokasi bangunan Puskesmas Bukit Santuai ke tempat yang lebih tinggi dan aman dari banjir. “Tahun depan rencana akan dianggarkan untuk relokasi puskesmas. Karena, setiap tahun puskesmas selalu terdampak banjir,” katanya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *